TEMPO.CO, Sinjar - Seorang bocah cacat dari etnis Yazidi yang mendiami wilayah Sinjar di Irak utara ditemukan di sebuah gurun pasir di luar Kota Sinjar oleh milisi Kurdi. Bocah malang berusia 3 tahun itu tergeletak tak berdaya seorang diri di gurun pasir yang panasnya mencapai 50 derajat Celcius.
Mengutip laporan Daily Mail, Senin, 18 Agustus 2014, bocah laki-laki itu diduga telah lebih dari sehari berada di gurun. Ia menderita kelumpuhan di sebelah tubuh sehingga tidak mampu membalikkan tubuhnya yang tergeletak. Hal ini membuat ia terus menatap ke arah sinar matahari dan menyebabkan matanya mengalami kerusakan. (Baca: ISIS Kubur Hidup-hidup Anak dan Perempuan Yazidi)
Tidak diketahui pasti mengapa anak lelaki itu berada di gurun. Beberapa tim medis percaya bahwa ibunya terpaksa meninggalkan dirinya karena terlalu lemah untuk mebawa bocah cacat itu di tengah buruan pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang kini menyebut diri mereka dengan nama Negara Islam.
Namun spekulasi lain menyatakan sang ibu tak sengaja menjatuhkannya ketika berlari panik menghindari serbuan ISIS. Saat ini ia berada di salah satu rumah sakit di Irak. Kondisinya tampak membaik, tapi tim medis menyatakan kerusakan pada matanya kemungkinan akan menjadi permanen.
Etnis minoritas Yazidi memang menjadi target serangan ISIS karena dianggap sebagai pemuja setan. Kelompok tersebut memaksa warga Yazidi memilih masuk Islam atau mati. ISIS disebut telah menghabisi 500 warga Yazidi. Sementara itu, sekitar 1.500 perempuan juga telah diculik. Mereka dipaksa menikahi milisi ISIS. (Baca: Terdesak ISIS, Etnis Yazidi Mengungsi ke Suriah)
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Tak Siap Menikah, Pria AS Pura-pura Mati
Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang 24 Jam
Maskapai AS Dilarang Terbang di Atas Suriah