TEMPO.CO, Sydney – Gara-gara berkulit hitam, seorang barista Australia ditolak bekerja di sebuah kafe di Darlinghurst, Sydney, Australia. Sang pemilik kafe menyatakan bahwa dirinya hanya menginginkan "orang lokal" untuk bekerja di kafe miliknya, Forbes and Burton Cafe.
“Ada banyak pelanggan berkulit putih di kafe ini, dan saya rasa klien saya menginginkan orang lokal, bukan orang Afrika,” kata Steven, sang pemilik kafe, kepada Daily Mail Australia, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Berkulit Hitam, Dira Sugandi Diejek Waktu Kecil)
Namun rupanya, anggapan pria asal Shanghai yang tiba dari Cina pada tahun ini tersebut salah. Perbuatannya justru membuat pelanggan keluar dari kafenya dan menimbulkan kritik pedas di media sosial Australia.
Kemarahan pelanggan meledak saat Nilson Dos Santos, warga Australia keturunan Brasil, muncul di hadapan pengunjung kafe kala ia baru saja ditolak dari pekerjaannya. Pria berusia 39 tahun ini berdiri dan berbicara di hadapan pelanggan lain sekitar pukul 13.30 waktu setempat pada Ahad kemarin, tak lama setelah ia ditolak oleh Steven. Ia menuturkan bahwa pemilik kafe tersebut menolaknya bekerja hanya karena ia berkulit hitam. (Baca: Suporter Zenit Tolak Pemain Kulit Hitam dan Gay)
Sebagai bentuk solidaritas kepada Santos, banyak pelanggan yang akhirnya berjalan keluar. Karyawan kafe pun sempat menghentikan pekerjaannya. Berikutnya, kemarahan mencuat di media sosial. Banyak yang mendesak agar kafe tersebut diboikot.
“Saya sering bersantai di kafe itu. Namun, setelah hari ini, saya berharap (penduduk) Sydney memboikot kafe tersebut,” tulis Wills William, salah seorang pelanggan kafe, di halaman Facebook Forbes and Burton.
Namun Steven berkukuh pada pendiriannya. “(Keturunan) Afrika (kulit hitam) tidak bisa membuat kopi yang baik,” katanya.
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Tolak Baiat ISIS, 700 Warga Sheitat Dipenggal
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial
Amerika Diguncang Kerusuhan Berbau Rasis