Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantuan Kemanusiaan, Rusia Bawa Kendaraan Militer

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Supir truk yang membawa bantuan kemanusiaan beristirahat saat berada di jalan utama M4 (Don highway) wilayah Voronezh, Rusia (12/8). Rusia mengirim 280n truk untuk memberikan bantuan ke zona yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina.  REUTERS/Maxim Shemetov
Supir truk yang membawa bantuan kemanusiaan beristirahat saat berada di jalan utama M4 (Don highway) wilayah Voronezh, Rusia (12/8). Rusia mengirim 280n truk untuk memberikan bantuan ke zona yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina. REUTERS/Maxim Shemetov
Iklan

TEMPO.COKamensk - Puluhan kendaraan berat militer Rusia terlihat telah berkumpul di dekat perbatasan dengan Ukraina. Kesaksian ini disampaikan oleh penjaga perbatasan Ukraina yang sedang bertugas memeriksa iring-iringan bantuan kemanusiaan Rusia.

"Penjaga perbatasan Ukraina di sana telah melihat jumlah kendaraan berat militer yang cukup banyak," kata juru bicara penjaga perbatasan, Andriy Demchenko, seperti dilansir Reuters, Jumat, 15 Agustus 2014. Militer Ukraina mengatakan pemeriksaan muatan truk bantuan kemanusiaan Rusia dimulai pada Jumat pagi, namun dia tidak bisa memastikan kapan pemeriksaan itu akan selesai.

Pada Kamis kemarin, iring-iringan 280 truk berhenti di lapangan terbuka dekat Kota Kamensk-Shakhtinsky, Rusia, sekitar 20 kilometer dari perbatasan Izvaryne, yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Iring-iringan truk tersebut diklaim Rusia membawa bantuan kemanusiaan untuk wilayah Ukraina timur yang dilanda perang.

Kiev khawatir bantuan kemanusiaan itu menjadi kedok bagi militer Rusia untuk melakukan invasi, dan berkeras pasukan mereka harus memeriksa muatan truk konvoi Rusia sebelum melintasi perbatasan. (Baca: Barat Kecam Konvoi Bantuan Kemanusiaan Rusia)

Tapi Moskow membantah adanya motif tersembunyi dari pengiriman bantuan kemanusiaan itu dan memperbolehkan penjaga perbatasan Ukraina memasuki Rusia untuk melihat muatan truk di perbatasan menuju Izvaryne.

Selain truk, seorang wartawan Reuters di tempat kejadian melihat selusin kendaraan lapis baja pengangkut personel bersenjata (APC) bergerak tidak jauh dari konvoi. Wartawan Reuters lain melihat dua lusin APC bergerak di dekat perbatasan dengan Ukraina pada Kamis malam.

"Pergerakan ke dalam otoritas Ukraina terjadi setiap hari dengan tujuan memprovokasi. Tidak diragukan lagi. Kemarin malam, beberapa kendaraan yang dilengkapi senjata telah menyeberang. Kami akan memerika jumlah kendaraan dan orang yang ada di dalamnya," kata juru bicara militer Ukraina, Oleksiy Dmytrashkivsky.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Kiev dan NATO khawatir Rusia, yang diyakini telah mengumpulkan lebih dari 40 ribu pasukan di dekat perbatasan, menginvasi Ukraina. Rusia menegaskan, pasukan tersebut berkumpul hanya untuk latihan militer dan tidak ada rencana invasi. Pernyataan Rusia juga menegaskan, tidak ada dukungan senjata ataupun pendanaan bagi pemberontak di Ukraina timur. (Baca juga: Rusia Larang Impor Makanan dari AS dan Uni Eropa)

Badan-badan kemanusiaan mengatakan warga di wilayah Luhansk dan Donestk, yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia, mulai dilanda kekurangan air dan makanan serta tak dialiri listrik setelah empat bulan terjebak konflik. Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 2.000 orang.

Rusia mengatakan iring-iringan bantuan itu membawa 2.000 ton air, makanan bayi, dan bantuan lain untuk warga di dua wilayah tersebut. Tudingan pemerintah Ukraina dan Barat dibantah keras, dengan menyatakan Rusia sama sekali tidak akan melakukan invasi militer.

Kiev sendiri mengatakan, jika bantuan kemanusiaan memasuki wilayah mereka tanpa ada persetujuan resmi otoritas, pemerintah Ukraina akan melihat tindakan tersebut sebagai serangan ilegal. 



REUTERS | ROSALINA

Terpopuler Dunia:
Ayam 'Zombie', Sudah Masuk Freezer Masih Hidup 
Korut Tembakkan Roket Sebelum Paus Tiba di Korsel
Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang 5 Hari
Tahanan ISIS Ancam Bunuh Pastor AS di Iran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Sejumlah warga pro-Rusia merayakan kemenangan di Lenin Square, Simferopol, Ukraina (16/3). Kembang api meledak dan bendera Rusia berkibar di atas kerumunan gembira Minggu setelah warga di Crimea secara aklamasi untuk lepas dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. AP/Ivan Sekretarev
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.


Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Dua kapal serbu amfibi pesanan Rusia, Sevastopol (kiri) dan Vladivostok bersandar di pelabuhan Saint-Nazaire, Prancis, 20 Desember 2014. Prancis belum mengirim kapal kelas Mistral tersebut karena tekanan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO. JEAN-SEBASTIEN EVRARD/AFP/Getty Images
Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.


ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

Rosatom. rosatom.ru
ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..


Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Dmitry Bakshaev dan istrinya Natalia Baksheeva mengaku telah membantai dan memakan setidaknya 30 orang yang telah dibunuhnya. thesun.co.uk
Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.


Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik


Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.


Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Mirgayas Shirinsky. arabnews.com
Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum


Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin bersantai setelah memancing, saat berlibur di wilayah Siberian Tyva. Foto ini dirilis oleh biro pers Kremlin, pada 5 Agustus 2017. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.


Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Presiden Suriah, Bashar al-Assad berkeliling saat berkunjung ke pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah, 27 Juni 2017. SANA/Handout via REUTERS
Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.


Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Seekor kucing bernama Muska dan bayi landak. instagram.com
Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.