TEMPO.CO, Nairobi - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyebaran virus ebola melalui udara tergolong rendah. Soalnya, ebola tak seperti virus lain seperti influenza. Ebola tak ditularkan lewat udara. (Baca:Tangkal Ebola, Perjalanan ke Saudi Dibatasi).
Atas alasan itu, Kenya Airways, maskapai penerbangan terbesar di sana, menolak desakan untuk menghentikan sementara penerbangan ke negara-negara yang terwabah ebola di Afrika Barat, seperti dilansir dari BBC pada Jumat, 15 Agustus 2014. Di sisi lain, WHO menyampaikan bahwa wabah mematikan ini masih akan menyebar selama beberapa waktu ke depan. (Baca:Cegah Ebola, Kemenag Fokus Kesehatan Jemaah Haji)
"Staf di lokasi wabah melihat bukti bahwa jumlah kasus yang dilaporkan dan kematiannya jauh lebih kecil dari besarnya wabah," kata pernyataan tersebut. Ia mengatakan wabah ini memiliki tantangan berkaitan dengan kemiskinan, sistem kesehatan disfungsional, kekurangan banyak dokter dan ketakutan yang merajalela. (Baca:Kenali Beberapa Cara Mencegah Penularan Virus Ebola)
BBC melaporkan di Nigeria beredar pesan yang menyebutkan agar warga minum dan mandi menggunakan larutan garam untuk mencegah wabah ebola. Namun, dua orang Nigeria justru meninggal setelah minum larutan garam terkait rumor tersebut. Padahal, Menteri Kesehatan setempat telah membantah rumor tersebut. (Baca:Pastor Asal Spanyol Meninggal karena Ebola)
Wabah ebola ini telah menelan korban hingga 1.030 jiwa dari sebanyak 1.848 kasus yang tercatat. ebola menyebar cepat di Afrika Barat, di antaranya di Guinea, Sierra Laone dan Nigeria. (Baca:WHO: Korban Tewas Virus Ebola Tembus 1.000 Orang)
BBC | NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan