TEMPO.CO, Gaza - Warga Palestina mencoba kembali menata hidup mereka. Memanfaatkan hari kedua gencatan senjata 72 jam, warga Gaza kembali beraktivitas. Toko-toko tampak kembali buka, orang-orang mulai berdagang di jalan-jalan di antara puing sisa serangan Israel.
Di luar sebuah sekolah tempat pengungsian yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa, tampak sejumlah mobil dan kereta keledai menunggu pengungsi untuk mengantar kembali ke rumah mereka. “Kami ingin melihat yang terjadi dengan rumah kami,” kata Hikmat Atta, 58 tahun, warga Beit Lahiya, Rabu, 13 Agustus 2014.
Namun ia hanya berniat kembali sebentar. “Kami hanya ke rumah pada siang hari. Malam hari kami kembali ke sini (tempat pengungsian),” ujarnya.
Sampai saat ini masih digelar perundingan tidak langsung antara Israel dengan Palestina dengan perantara Mesir. Delegasi Palestina bicara dengan mediator Mesir di Kairo. Hasil pembicaraan ini akan diteruskan ke pihak Israel.
Serangan Israel ke Gaza, Palestina terjadi sejak 8 Juli lalu. Total sudah 1.945 warga Palestina tewas. Sementara di pihak Israel tercatat 67 meregang nyawa. Gencatan senjata tiga hari yang dimulai sejak Ahad malam adalah kali kedua selama serangan panjang tersebut. Gencatan senjata pertama gagal karena masih ada serangan roket dari pihak Hamas.
AL JAZEERA | ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
PBB Akan Selidiki Kejahatan Perang Israel di Gaza
Pastor Asal Spanyol Meninggal karena Ebola
Barat Kecam Konvoi Bantuan Kemanusiaan Rusia
AS Kirim Obat Penangkal Ebola ke Afrika Barat
Berkomentar Pedas, Israel Minta Maaf ke Brasil