Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Barat Kecam Konvoi Bantuan Kemanusiaan Rusia  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Sebuah keluarga berjalan-jalan dengan membawa bendera nasional Rusia di Simferopol, Ukraine (1/3).  (Aleksandr Miridonov/Kommersant Photo via Getty Images)
Sebuah keluarga berjalan-jalan dengan membawa bendera nasional Rusia di Simferopol, Ukraine (1/3). (Aleksandr Miridonov/Kommersant Photo via Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, Moskow - Iring-iringan 280 truk milik Rusia yang membawa "bantuan kemanusiaan" menuju wilayah konflik di Ukraina timur mendapat kecaman keras dari negara-negara Barat. Barat menuding Moskow sengaja menggunakan misi kemanusiaan sebagai kedok untuk memasukkan pasukannya ke Ukraina.

"Kita harus sangat berhati-hati karena ini bisa menjadi kedok Rusia untuk menempatkan pasukannya di Donetsk dan Lugansk sehingga menjadi keadaan yang harus diterima," kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius seperti dilansir Channel News Asia, Selasa, 12 Agustus 2014.

Prancis menyatakan kekhawatirannya atas tindakan Rusia itu. Dia juga meminta adanya peraturan ketat untuk misi bantuan tersebut. "Hanya dibolehkan jika Palang Merah memberikan persetujuannya, tanpa ada pasukan militer dalam misi tersebut," ujarnya.

Iring-iringan truk Rusia membawa 2.000 ton bantuan kemanusiaan ke Ukraina, termasuk peralatan medis, makanan bayi, dan kantong tidur.

Presiden Rusia Vladimir Putin membenarkan pengiriman truk tersebut dalam misi yang disebutnya "konsekuensi dari bencana besar" terkait dengan langkah Ukraina melawan pemberontak di Ukraina timur. Ia juga menyatakan Moskow telah bekerja sama dengan Palang Merah Internasional.

Namun, lembaga bantuan internasional itu menyatakan belum ada kesepakatan tentang tindakan Moskow tersebut. Sementara Prancis bersikeras iring-iringan tersebut seharusnya tidak diperbolehkan melewati perbatasan kecuali diterapkan kondisi yang ketat, termasuk persetujuan Palang Merah Internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecurigaan negara-negara Barat terhadap bantuan kemanusiaan Rusia itu dilandasi tuduhan kepada Moskow yang telah mengobarkan pemberontakan di Ukraina timur dengan mempersenjatai kelompok separatis pro-Rusia. Rusia secara tegas membantah tuduhan tersebut, namun NATO menyatakan Moskow telah mengumpulkan 20 ribu tentara di sepanjang perbatasan Ukraina. Sementara Kiev memperkirakan jumlah pasukan Rusia di perbatasan Ukraina mencapai 45 ribu tentara.

Terlepas dari perdebatan bantuan kemanusiaan Rusia tersebut, kota-kota yang dikuasai pemberontak pro-Rusia telah dilanda bencana kemanusiaan akibat pertempuran. Warga harus tinggal tanpa listrik, air bersih, atau bahan bakar. Obat-obatan dan makanan telah menipis di Kota Donetsk dan Lugansk, yang telah dikuasai kelompok separatis dan mengalami penembakan secara intens dalam beberapa hari terakhir.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menegaskan pihaknya belum memberikan lampu hijau perihal misi bantuan Rusia itu. "Kami masih perlu mendapatkan beberapa informasi lebih lanjut sebelum kita dapat bergerak maju," kata juru bicara ICRC, Anastasia Isyuk, di Jenewa.

CHANNEL NEWS ASIA | ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (kiri), dan Ibu Maryna Poroshenko (kanan), mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 6 Agustus 2016. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.


Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Tentara Ukraina membawa tawanan yang berhasil diselamatkan saat mengambil bagian dalam latihan gabungan Rapid Trident 2017 bekerjasama dengan NATO di Pusat Keamanan Perdamaian Internasional dekat desa Starychy, Ukraina barat, 15 September 2017. REUTERS/Gl
Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.


Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang penyimpanan amunisi tank meledak di pangkalan militer di kota Balaklia, Ukraina, 24 Maret 2017. Sebanyak 20.000 orang diungsikan ke tempat yang lebih aman. AP/Ministry of Emergency Situations
Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.


Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Penyanyi Ukraina, Jamala  menyanyikan lagu 1944 saat final Eurovision Song Contest di Stockholm, Mei 2016. REUTERS
Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.


Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Petugas penyelamat Alcides Altamirano dan Irving Altamirano, mengobati seorang wanita yang telah digigit anjing di San Salvador, El Salvador, 15 Agustus 2016. Organisasi penyelamat ini telah didirkan pada 56 tahun silam yang beranggotakan para pemuda. REUTERS/Jose Cabezas
Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.


Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Seorang ayah mengantar anaknya sekolah dengan helikopter. CEN
Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.


Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Warga berkumpul untuk mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di Avdiivka, Ukraina timur, 1 Februari 2017. Akibat pertempuran antara Ukraina dan Rusia juga membuat warga kehilangan tempat tinggal mereka. AP Photo/Evgeniy Maloletka
Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.


Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memantau latihan militer yang dilakukan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service
Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.


Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Militer Ukraina mempersiapkan sistem peluncur roket multipel (multiple rocket launcher system/ MLRS)  BM-21 Grad saat latihan militer Divychky, wilayah Kiev, 28 Oktober 2016. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.


Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Presiden Iran, Hassan Rouhani menyampaikan pidatonya terkait perundingan penghentian program nuklir di Teheran, Iran, 14 Juli 2015. Negara-negara Barat akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran. Reuters
Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.