TEMPO.CO, Kobani – Diculik pada akhir Mei saat dalam perjalanan menuju lokasi ujian di Kobani, Suriah, remaja laki-laki berusia 14 tahun, Lawand, akhirnya berhasil kabur dari cengkeraman kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dua bulan kemudian. (Baca: Siswa Suriah Diculik untuk Jadi Anggota ISIS)
Kepada The Daily Beast, Senin, 4 Agustus 2014, Lawand menuturkan kisahnya. Pada akhir Juli lalu, Lawand dan empat temannya mulai merencanakan pelarian mereka. Hingga pada suatu malam, mereka berhasil mencuri kunci pintu dari penjaga yang tangah tidur nyenyak.
Selama di sel penjara dalam kamp pelatihan ISIS, Lawand menjadi saksi bagaimana kawan-kawannya mencoba kabur. Namun banyak yang berakhir pilu. Mereka yang berhasil tertangkap lagi mengalami siksaan, beberapa malah mengadapi kematian.
Namun nasib mujur berpihak pada Lawand. Malam itu, ia berhasil keluar melompat melewati dinding ruangan. Ia dan empat temannya berjalan dalam kegelapan dan bersembunyi di sebuah situs konstruksi di dekatnya. Saat fajar menyingsing, mereka keluar menuju permukiman.
Di sana mereka mencoba meminta uang receh dari warga yang lewat. Uang itu kemudian digunakan Lawand untuk menghubungi keluarganya melalui warung Internet setempat. Anak-anak itu pun berhasil kembali ke rumah pada 24 Juli 2014.
Lawand hanyalah satu dari ratusan anak Suriah yang diculik ISIS untuk dijadikan jihadis. Di kamp pelatihan tersebut, menurut kesaksian Lawand, mereka dicekoki dengan materi-materi jihad. Mereka juga diajari cara menggunakan senjata. Kelak, ujar Lawand, anak-anak ini akan dibawa ke pertempuran atau dijadikan sukarelawan bom bunuh diri. (Baca: ISIS Cekoki Anak-anak dengan Video Pemenggalan)
Penuturan Lawand yang berhasil melarikan diri ternyata bertolak belakang dengan klaim ISIS dalam video yang mereka rilis. Anak-anak memang merupakan tema umum dari propaganda ISIS. Dalam propaganda ini, ISIS mengklaim bahwa anak-anak itu juga menginginkan berdirinya sebuah negara Islam.
“Mereka punya impian, dan impian mereka adalah untuk mendirikan negara Islam,” tutur salah satu pemimpin ISIS dalam video yang mereka rilis Juli lalu. (Baca: ISIS Rekrut Bocah belasan Tahun untuk Berperang)
ANINGTIAS JATMIKA | THE DAILY BEAST
Terpopuler
Keluarga Mandela Dukung Palestina
Pasangan Australia Salahkan Ibu Pengganti Thailand
Hanya 9 Orang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Iran