TEMPO.CO, Canberra - Publik Australia dikagetkan dengan beredarnya foto-foto bocah asal negeri itu, yang antara lain berpose dengan memegang kepala yang terpenggal. Dalam foto lain yang terserak di situs jejaring sosial, bocah yang diperkirakan berusia 10 tahun ini dengan bangga menunjukkan simbol-simbol dukungan pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Media mainstream Australia meyakini bocah dalam foto itu adalah anak Khaled Sharrouf asal Sydney, simpatisan ISIS. Gambar yang beredar luas lewat Twitter itu diduga diambil di Kota Raqqa, Suriah Utara, dan di-posting minggu lalu. Gambar itu muncul di akun Twitter Sharrouf, teroris paling dicari di Australia yang melarikan diri ke Suriah tahun lalu. Ia kini diduga bergabung dengan ISIS.
Dalam foto itu ditunjukkan sang bocah memakai topi dengan celana dan kemeja biru. Ia terlihat kerepotan dengan kedua lengannya yang mengangkat kepala prajurit yang terbunuh. Dalam keterangan fotonya hanya tertulis, "Itu anak saya!"
Sharrouf, yang memboyong seluruh keluarganya ke Suriah, aktif mengunggah foto-foto dirinya ke situs jejaring sosial. Foto lain menunjukkan ia juga memegang kepala yang dipenggal. Sedangkan dalam foto lain, Sharrouf mengenakan seragam kamuflase dan berpose dengan tiga anak muda yang memegang senjata.
Akhir tahun lalu Sharrouf berangkat ke Timur Tengah dengan paspor saudaranya. Dia baru-baru ini mengirim manifesto melalui Fairfax Media dan mengancam melakukan serangan di Australia. Dia mengungkapkan telah memilih jalannya sejak usia 19 tahun. Dia juga mengkritik kemunafikan pemerintah Australia yang memungkinkan orang-orang Yahudi untuk bergabung dengan tentara Israel dan pada saat yang sama melarang muslim terlibat dalam konflik Suriah atau Irak.
Setelah menjalani hukuman empat tahun atas perannya dalam plot terorisme Pendennis, Sharrouf menjadi penagih utang. Pengadilan berpendapat bahwa ia didiagnosis menderita depresi pada 1999 dan skizofrenia pada 2002, tetapi menolak hal itu .
Ahli terorisme meragukan keseriusan ancaman Sharrouf dan mengatakan ia hanya tengah mencari simpati para pengikut yang mungkin terpengaruh oleh retorika ekstremisnya.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyesalkan beredarnya foto itu dan mengutuk kebiadaban Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Ini menunjukkan sifat barbar organisasi teroris itu," katanya, merujuk pada foto-foto yang beredar.
Abbott mengatakan ISIS tak hanya berusaha untuk mendirikan sebuah negara teroris di Irak, tetapi juga menyebarkan masalah yang luar biasa "tidak hanya untuk orang-orang dari Timur Tengah, tetapi untuk dunia yang lebih luas". "Kami melihat lebih banyak bukti betapa barbar entitas ini," kata Abbott pada radio ABC.
ABC | SMH | INDAH P
Terpopuler:
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
UIN Jakarta Ungkap Kejahatan Seks ISIS
Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi
Imigrasi Pindah ke Terminal 2, Ini Kata Denny Indrayana
Jokowi Disalahkan Tak Ada Premium di SPBU Rest Area