Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Kesehatan, Rusia Larang Produk Unggas AS  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Ilustrasi daging ayam. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi daging ayam. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Moskow - Pemerintah Rusia telah mengumumkan serangkaian larangan impor makanan dari negara-negara Eropa. Kremlin juga mengeluarkan larangan terhadap impor unggas dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Namun, pemerintah Rusia menegaskan larangan tersebut hanya karena alasan masalah kesehatan, bukan pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat kepada Rusia baru-baru ini. (Baca: Rusia Kena Sanksi, 27 Ribu Turis Telantar)

Daftar makanan dari negara-negara Barat yang dilarang oleh Rusia terus bertambah, dan kini mencakup berbagai produk unggas, susu, dan sayuran. Sejak Moskow mengeluarkan larangan terhadap buah dan sayuran Polandia beberapa hari lalu, petani apel Polandia telah mengalihkan ekspor produknya ke Uni Eropa. Larangan itu membuat petani apel Polandia kehilangan setengah dari total pasar ekspor mereka.

Wakil Ketua Komite Duma (parlemen) Rusia Urusan Industri, Vladimir Gutenev, mengatakan apel-apel yang dibawa dari Polandia atau negara lain disimpan dalam lemari pendingin untuk waktu yang sangat lama. "Ini menimbulkan pertanyaan, apakah buah-buah itu benar-benar bukan hasil rekayasa genetik, yang tentu saja bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat," kata dia seperti dilansir Channel News Asia, Selasa, 5 Agustus 2014.

Melarang masuk produk dari suatu negara karena alasan politik dianggap sebagai pelanggaran aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dan larangan produk impor yang dikeluarkan Rusia tersebut diberlakukan hanya beberapa hari setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi. Beberapa eksportir menuduh Rusia menggunakan jalur perdagangan luar negeri untuk konflik politik melalui cara yang disebut sebagai "sepak bola politik". (Baca: Obama dan Empat Pemimpin Eropa Hukum Rusia)

Kantor kepresiden Rusia, Kremlin, membenarkan adanya larangan terhadap unggas dari Amerika Serikat. Larangan itu diberlakukan setelah pengawas makanan Rusia menemukan adanya tanda-tanda penggunaan antibiotik selama proses pengiriman.

Saat ini Rusia merupakan importir daging ayam broiler Amerika Serikat terbesar kedua di dunia. Pelarangan produk unggas oleh Rusia memaksa produsen daging ayam Amerika Serikat mencari negara alternatif lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, beberapa perwakilan industri daging Rusia melihat larangan terhadap produk unggas dari Amerika Serikat dan Uni Eropa tersebut sebagai kesempatan untuk mengembangkan industri di dalam negeri Rusia. Aleksandr Kostikov, produsen daging dari Chirkizova Group, mengatakan larangan impor produk unggas itu akan merangsang industri Rusia untuk mengembangkan produksi pangan sendiri.

"Dalam hal daging kami memang belum mandiri. Produksi daging babi hanya bisa 70 persen. Ini akan merangsang produsen untuk berinvestasi dalam hal fasilitas untuk menunjang produksi," kata Kostikov.

Menurut dia, negara besar dengan warisan bidang pertanian yang besar harusnya mampu memberi makan penduduknya dengan hasil produksi dalam negeri sendiri. Meskipun demikian, tetap timbul kekhawatiran akan terjadi inflasi yang tinggi akibat larangan impor tersebut.

CHANNEL NEWS ASIA | ROSALINA

Terpopuler Dunia
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka
Selfie dengan Pistol, Pria Meksiko Tewas Tertembak
Aksi Solidaritas Menentang ISIS Bermunculan 
Cemburu, Wanita Ini Potong Payudara Rivalnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Sejumlah warga pro-Rusia merayakan kemenangan di Lenin Square, Simferopol, Ukraina (16/3). Kembang api meledak dan bendera Rusia berkibar di atas kerumunan gembira Minggu setelah warga di Crimea secara aklamasi untuk lepas dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. AP/Ivan Sekretarev
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.


Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Dua kapal serbu amfibi pesanan Rusia, Sevastopol (kiri) dan Vladivostok bersandar di pelabuhan Saint-Nazaire, Prancis, 20 Desember 2014. Prancis belum mengirim kapal kelas Mistral tersebut karena tekanan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO. JEAN-SEBASTIEN EVRARD/AFP/Getty Images
Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.


ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

Rosatom. rosatom.ru
ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..


Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Dmitry Bakshaev dan istrinya Natalia Baksheeva mengaku telah membantai dan memakan setidaknya 30 orang yang telah dibunuhnya. thesun.co.uk
Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.


Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik


Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.


Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Mirgayas Shirinsky. arabnews.com
Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum


Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin bersantai setelah memancing, saat berlibur di wilayah Siberian Tyva. Foto ini dirilis oleh biro pers Kremlin, pada 5 Agustus 2017. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.


Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Presiden Suriah, Bashar al-Assad berkeliling saat berkunjung ke pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah, 27 Juni 2017. SANA/Handout via REUTERS
Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.


Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Seekor kucing bernama Muska dan bayi landak. instagram.com
Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.