TEMPO.CO, Kopenhagen, Denmark - Aksi protes atas kekejian dan brutalitas kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merebak di mana-mana. Seperti dilaporkan situs berita Rudaw.net, demonstrasi merebak di sejumlah negara, seperti Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Swedia, Denmark, dan Australia.
Rata-rata demonstrasi yang digelar umat Nasrani itu dilakukan untuk mengecam kekejaman yang dilakukan ISIS atas saudara-saudara mereka di Irak. Pekan lalu, ISIS menguasai Mosul, salah satu kota di negara itu, yang punya populasi Nasrani terbesar kedua di Irak. Bahkan ISIS menghancurkan kuburan Nabi Yunus. (Baca: ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya)
Para demonstran di sejumlah negara meneriakkan seruan untuk melindungi kaum Nasrani di Irak. Mereka juga meminta aksi ISIS dihentikan. Aksi ini juga diikuti umat muslim, baik Sunni maupun Syiah, serta kelompok lainnya. "Saya datang untuk mendoakan saudara kami yang beragama Kristen di Irak," kata Khalil Yassin, ulama Sunni dan Ketua Pusat Budaya Irak di Kopenhagen, Denmark. "Kami juga menyerukan penghapusan diskriminasi ras dan agama." (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)
Berbagai aksi protes muncul setelah pemimpin gereja Katolik terbesar di Irak, Louis Raphael Sako, meminta dukungan internasional. "Aksi ISIS di Mosul yang mengatasnamakan jihad dan pesan-pesan untuk mendirikan negara Islam mulai mengancam umat Nasrani," katanya. Adapun Uskup Kopenhagen Czeslaw Kozon mengatakan para pemimpin negara Barat harus segera bersikap. "Sayangnya, belum ada perhatian serius atas hal ini." (Baca: Mosul Tak Lagi Ramah untuk Orang Kristen)
Kota Mosul di Provinsi Niniveh merupakan rumah bagi sekitar 60 ribu umat Nasrani Irak. Sebagian memilih mengungsi ke daerah Kurdistan setelah ISIS menguasai kota tersebut. Umat Nasrani Irak merupakan salah satu komunitas Kristen tertua di dunia. (Baca: ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak)
Aksi mengecam ISIS terus bermunculan. Pekan lalu, dua menteri senior Prancis menyatakan akan memberikan suaka bagi umat Nasrani Irak yang mengungsi ke Prancis. Lalu seratus anggota parlemen Prancis juga ikut turun ke jalan di Paris, berdemonstrasi menentang ISIS.
Demo serupa juga dilakukan warga di Washington dan London. Di Australia, Dewan Gereja setempat mendesak pemerintah menekan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera bertindak. Mereka juga menyumbang uang sebesar US$ 30 ribu untuk para pengungsi.
RUDAW.NET | PRAGA UTAMA
Berita Lainnya:
Apa Beda ISIS dengan Teroris Lainnya?
Bagaimana ISIS Masuk Indonesia?
ISIS Kuasai 3 Kota di Utara Irak
Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN