TEMPO.CO, Gaza - Satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza, Palestina, luluh-lantak akibat rentetan tembakan dua tank milik pasukan Israel. Peristiwa ini berdampak putusnya aliran listrik dan lebih dari satu juta penduduk terancam hidup tanpa listrik selama berbulan-bulan.
"Rentetan tembakan mengakibatkan pembangkit listrik padam. Pembangkit listrik hancur," kata Mohammed al-Sharif, direktur perusahaan listrik di wilayah itu, seperti dilansir Russia Today, Selasa, 29 Juli 2014. (Baca:Sambut Idul Fitri,Warga Palestina Teguk Kopi Pahit)
Asap hitam yang muncul dari area pembangkit listrik menjilati langit. Pembangkit listrik ini menyuplai dua pertiga kebutuhan listrik di wilayah Gaza.
Ironisnya, sebelum pembangkit listrik ini berhenti bekerja, penduduk di Gaza hanya menikmati listrik sekitar tiga jam setiap hari. Penyebabnya, selama pertempuran berlangsung, jaringan listrik banyak yang rusak. Pembangkit listrik ini pun sudah terkena tembakan pekan lalu, sehingga kapasitasnya berkurang sekitar 20 persen.
Senada dengan Mohammed al-Sharif, wakil direktur perusahaan listrik setempat, Fathi al-Sheik Khalil, mengatakan kepada AFP bahwa pembangkit listrik di Gaza telah berhenti bekerja karena serangan Israel kemarin malam. (Baca: Palestina Adukan Israel ke Mahkamah Internasional)
Tembakan beruntun tank milik Israel merusak generator dan tanki bahan bakar pembangkit listrik. Para pekerja yang berada di area pembangkit pun terperangkap di dalam api. Namun belum ada informasi jumlah korban tewas. Perbaikan pembangkit listrik diperkirakan butuh waktu berbulan-bulan.
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, tak menanggapi perusakan pembangkit listrik di Gaza. Namun ia mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan Israel terkini merupakan tanda peningkatan tekanan secara bertahap terhadap Hamas. (Baca:Gempuran Gaza Terlihat dari Stasiun Luar Angkasa)
RUSSIA TODAY | MARIA RITA
Baca juga:
Situs Berita Palsu Sama dengan Kampanye Hitam
Pengunjung Membludak, Sampah Kota Tua Berserakan
Parkir Liar di Monas Kembali Marak
Protes Jam Besuk Dipangkas, KPK: Sesuai Aturan