TEMPO.CO, Aljir - Air Algerie, pesawat dengan 110 penumpang dikabarkan jatuh dalam perjalanan menuju Aljazair dari Ouagadougou, Burkina Faso, hari ini. Seperti dikutip Reuters, Kamis, 24 Juli 2014, Menteri Transportasi Burkina Faso Jean Bertin Oudrago menyebut pesawat itu mengubah rute pada pukul 01.38 GMT karena badai. (Baca juga: Ada 50 Orang Prancis dalam Air Algerie yang Hilang)
"Saya bisa pastikan pesawat jatuh," ujar seorang pejabat Aljazair kepada Reuters. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pesawat yang terbang ke arah utara itu.
Hampir separuh jumlah penumpang merupakan warga negara Prancis. Dua jet tempur Prancis yang bermarkas di wilayah itu berangkat untuk mencari lokasi pesawat. Pihak keamanan Nigeria menyatakan pesawat-pesawat dikirim ke wilayah yang berbatasan dengan Mali untuk mencari pesawat Air Algerie yang hilang. (Baca juga: Pesawat Air Algerie Hilang Kontak)
Perwakilan Air Algerie di Burkina Faso, Kara Terki, dalam konferensi pers mengatakan seluruh penumpang pesawat merupakan penumpang yang akan transit untuk meneruskan penerbangan ke Eropa, Timur Tengah, atau Kanada.
Dalam daftar penumpang, maskapai mencatat ada 50 warga negara Prancis, 24 orang Burkina Faso, 8 warga Libanon, 4 orang Aljazair, 2 penumpang asal Luksemburg, 1 orang Belgia, 1 warga Kamerun, 1 warga negara Ukraina, dan 1 orang Rumania. (Baca juga: TransAsia Airways Jatuh di Taiwan, 48 Orang Tewas)
Pejabat Libanon menyatakan setidaknya ada sepuluh penumpang asal negara tersebut dalam penerbangan itu. Juru bicara Serikat Pilot Spanyol (Sepla) menuturkan keenam awak Air Algerie yang hilang berasal dari Spanyol.
REUTERS | MARIA YUNIAR
Berita lainnya:
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini
Cerita Jokowi Laris di Media Internasional
Rusia Edit Isi Wikipedia Soal Kecelakaan MH17