Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terpidana Hukuman Mati Dua Jam Meregang Nyawa

Editor

Natalia Santi

image-gnews
REUTERS/Suhaib Salem
REUTERS/Suhaib Salem
Iklan

TEMPO.CO, Arizona -  Seorang terpidana hukuman mati dengan cara disuntik meregang nyawa selama dua di Arizona sebelum diumumkan tewas.  Para saksi menyaksikannya tersentak dan mendengus ratusan kali sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Rabu lalu.

“Eksekusi Joseph Wood dimulai pukul 13.57 di kompleks penjara negara Arizona (ASPC), Florence dan dia dinyatakan meninggal pada 3:49,” kata Jaksa Agung Arizona Tom Horne dalam pernyataanya.

Pengacara Wood mengajukan mosi penangguhan ketika Wood dilaporkan “tersentak dan mendengus lebih dari satu jam.” Hakim Anthony Kennedy menolak permohonan itu setengah jam setelah kematian Wood.

Gubernur  Arizona Jan Brewer mengaku prihatin dengan hal tersbeut. “Sementara keadilan ditegakkan hari ini, saya minta Departemen Koreksi melakukan kajian menyeluruh atas proses tersebut,” kata Brewer.

“Satu hal yang pasti, bagaimanapun, terpidana Wood meninggal secara legal dan para saksi maupun medis menyatakan dia tidak menderita,” kata Brewer.

Wood, 55 tahun, terpidana dua pembunuhan tingkat pertama pada 25 Februari 1991. Dia divonis hukuman mati 2 Juli 1991.

Wood menembak mati mantan kekasihnya Debbie Dietz setelah menjalani hubungan lima tahun yang naik turun. Pada 7 Agustus 1989, Wood mendatangi  toko milik keluarga Debbie dan menembak mati ayahnya, Gene Dietz di dada dengan revolver kaliber 38. Setelah itu dia mencari-cari Debbie yang  bersembunyi, lalu menembaknya satu kali di perut dan satu kali di bagian dada. Debbie tewas seketika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jeane Brown,  saudara Debbie,  dalam jumpa pers mengatakan  dia tidak percaya Wood menderita. “Ini sudah terlalu lama. 25 tahun yang mengerikan. Yang saya lihat hari ini, melihatnya dieksekusi, tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang  terjadi pada 7 Agustus 1989,” kata Jeane.  “Saya tidak percaya dia tersentak, saya tidak percaya dia menderita. Suaranya terdengar seperti sedang mengorok.”

Reporter Associated Press  yang menyaksikan eksekusi  mengatakan Wood berusaha bernapas dengan interval tiap 5-12 detik selama hampir dua jam. “Satu jam 50 menit.  Hampir seperti mendengkur, hampir seperti menguap, tanpa suara.”

Michael Kieffer, saksi dari kalangan Republik Arizona mengatakan eksekusi itu merupakan yang kelima kalinya dia saksikan. “Biasanya berlangsung sekitar 10 menit, terpidana tertidur. Ini tidak seperti itu. Pada awalnya sekitar 5-7 menit dia menutup mata.  Lalu dia mulai tersentak selama satu setengah jam, setiap dia buka mulut  bis aterlihat dadanya bergerak, seperti ikan membuka dan menutup mulutnya.”

Namun Stephanie Grisham, sekretaris pers Gubernur Arizona mengatakan klaim media dan pengacara tidak akurat. “Dia tertidur, seperti mendengkur.”

Kasus Wood kembali mencuat di tengah kontroversi penggunaan suntikan dalam eksekusi. Dua ekskusi lainnya, satu menimpa terpidana di Ohio yang tersentak dan mendengus selama 26 menit sebelum mati. Di Oklahoma, seorang terpidana meninggal dunia terkena serangan jantung beberapa menit setelah petugas penjara menghentikan eksekusi lantaran proses penyuntikan tidak  lancar.

ABC |  NATALIA SANTI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran