TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Dalam perjanjian dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, kelompok militan pro-Rusia di Ukraina akhirnya mengembalikan dua kotak hitam Malaysia Airlines MH17 yang mereka simpan setelah jatuhnya pesawat itu pada Kamis lalu. Wakil Menteri Transportasi Malaysia Aziz Kaprawi mengatakan kotak hitam itu akan dikirim ke laboratorium di Inggris untuk diteliti. (Baca: Milisi Pro-Rusia Serahkan Dua Kotak Hitam MH17)
"Prosedurnya adalah kotak hitam akan dikirimkan ke laboratorium terdekat yang disahkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk dianalisis," ujar Kaprawi, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 22 Juli 2014.
Dua kotak hitam itu kini dimiliki otoritas Malaysia. Kaprawi menuturkan kotak hitam ini akan menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat MH17 yang membawa 298 penumpang di timur Ukraina.
"Kotak hitam akan dibawa langsung dari Ukraina ke Inggris," katanya.
Kemarin, PM Najib berhasil berdiskusi kepada ketua kelompok Alexander Borodei. "Obrolan" tersebut menghasilkan tiga kesepakatan, yaitu pengembalian kotak hitam jenazah, pengembalian para korban yang sempat disekap, serta pembukaan dan perlindungan akses bagi para penyelidik internasional untuk melakukan investigasi. (Baca: PM Najib 'Tundukkan' Milisi Pro-Rusia)
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
MH17 Jatuh, Ini Tuntutan Dubes Indonesia di PBB
Milisi ISIS Kuasai Gereja Tertua di Irak