TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan dalam konferensi pers bahwa pihaknya berhasil membuat kesepakatan dengan milisi pro-Rusia di Ukraina, tempat MH17 jatuh Kamis lalu. Kesepakatan ini meliputi pengembalian jenazah, kotak hitam, dan membuka akses untuk penyelidik internasional untuk melakukan investigasi.
"Saya telah berbicara dengan pemimpin milisi Alexander Borodei dan telah membentuk tiga kesepakatan utama," kata Najib, seperti dilaporkan TIMES, Senin, 21 Juli 2014.
Menurut perjanjian mereka, perwakilan Belanda dan Malaysia menemani jenazah penumpang yang akan dipindahkan ke Kharkiv dengan kereta lalu diterbangkan ke Amsterdam. Sedangkan jenazah penumpang Malaysia akan dipulangkan ke negeri asalnya. (Baca: 200 Kantong Jenazah MH17 Diterbangkan ke Belanda)
Selain itu, Razak mengatakan Borodei juga setuju untuk membiarkan tim peneliti Malaysia untuk menerima dua kotak hitam dan menjamin akses tim penyelidik internasional yang independen ke lokasi kecelakaan.
"Sementara kesepakatan ini tentatif, ada pekerjaaan yang harus tetap dilakukan yang bergantung pada komunikasi yang tidak boleh putus dengan itikad baik. Saya meminta semua orang bisa bekerja sama untuk menghormati kesepakatan ini," kata Najib. (Baca: Polri akan Kirim Ahli DNA ke Ukraina)
RINDU P. HESTYA | TIMES
Berita Lain:
iPad Milik Korban MH17 Kirim Pesan ke Keluarga
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17
Jatuhnya MH17 Tewaskan 20 Keluarga Sekaligus