TEMPO.CO, Kiev - Sikap milisi pro-Rusia di wilayah timur Ukraina melunak setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Malaysia. Sekitar 200 kantong jenazah yang diperkirakan sebagian besar warga Belanda telah dibawa dengan kereta api dari Donetsk ke Kharkiv, Senin, 21 Juli 2014.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte kepada wartawan mengatakan sekitar 200 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH17 pada Kamis malam, 17 Juli 2014 selanjutnya diterbangkan ke Belanda untuk diidentifikasi.
Saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, MH17 membawa 298 penumpang, termasuk awak pesawatnya. Lebih dari 100 orang penumpang berkewarganegaraan Belanda.
Selain sepakat menyerahkan jenazah korban MH17, milisi juga bersedia menyerahkan kotak hitam kepada pemerintah Malaysia."Milisi juga akan menyerahkan kotak hitam pesawat. Kotak hitam itu nantinya akan mengungkap penyebab jatuhnya pesawat," kata Najib, seperti diberitakan Reuters, Senin, 21 Juli 2014.
Di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan PBB secara bulat menyepakati resolusi mengenai jatuhnya MH17. Resolusi itu memuat permintaan semua negara bekerja sama secara penuh untuk menghasilkan akuntabilitas dari peristiwa ini. Resolusi ini juga menuntut milisi membuka akses keamanan, keselamatan, dan tanpa larangan apa pun ke lokasi jatuhnya pesawat sipil itu.
REUTERS | MARIA RITA
Baca juga:
Dunga Hampir Pasti Kembali Tangani Brasil
Jembatan Comal Ambles, Pemudik Menumpuk di Jakarta
Siapapun Presidennya, CT Emoh Jadi Menterinya
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres