TEMPO.CO, London - Pilot Malaysia Airlines diduga telah mengubah jalur penerbangan ke wilayah udara timur Ukraina untuk menghindari badai di jalur selatan. Saat ditembak, pesawat ini tengah menuju utara menjauhi jalur selatan yang biasa digunakan untuk penerbangan dari Bandara Schiphol, Amsterdam, ke Kuala Lumpur, Malaysia. (Baca: Ukraina Tuduh Separatis Pro-Rusia Rusak Bukti MH17)
Pilot asal maskapai KLM, Nico Voorbach, mengatakan cuaca buruk bisa jadi salah satu alasan mengapa MH17 harus melewati jalur udara berbahaya di timur Ukraina. "Saya mendengar kabar bahwa tim pilot mengalihkan penerbangan dari terpaan hujan. Saya pikir itu awan petir. Tim harus menghubungi air traffic control dulu untuk mengalihkan jalur ke kanan atat kiri. Setelah itu, pesawat baru diizinkan pindah jalur," ujar Nico yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Pilot Eropa, seperti yang dilansir The Guardian. (Baca: Nenek PM Malaysia Najib Razak Jadi Korban MH17)
Pesawat MH17 tercatat sempat meminta izin terbang di atas 35 ribu kaki wilayah udara Ukraina. Ketika memasuki Ukraina, pilot diberi instruksi tim ATC Ukraina untuk terbang di ketinggian 33 ribu kaki. Manajemen Malaysia Airlines menyatakan pilot harus mengikuti petunjuk dari otoritas lokal.
Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Liow Tiong Lai menuturkan rute yang dilewati MH17 merupakan jalur padat resmi yang aman dilewati, menurut tim otoritas penerbangan internasional, dan disetujui Eurocontrol. "MH17 terbang di ketinggian yang telah diatur sebelumnya dan dianggap aman oleh ATC lokal. Pesawat dan operator menaati peraturan. Namun di darat, peraturan itu dirusak," tutur Liow Tiong Lai.
Malaysia Airlines adalah salah satu maskapai di antara lebih dari 12 maskapai yang terbang melewati rute udara Ukraina. Satu-satunya aturan batasan penerbangan yang ditetapkan pemerintah Ukraina untuk melewati wilayah udaranya yaitu mempertahankan ketinggian pesawat di atas 32 ribu kaki. (Baca: MH17 Ditembak, 3 dari 8 Tokoh Dunia 'Tunjuk' Rusia)
PUTRI ADITYOWATI | The Guardian
Terpopuler:
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Diultimatum ISIS, Umat Kristen Tinggalkan Mosul
Milisi Diduga Incar Pesawat Putin, Bukan MH17
Jembatan Comal Amblas, Jalur Alternatif Molor 30Km