TEMPO.CO, Beijing – Supertopan Rammasun yang sebelumnya menghantam Filipina telah menewaskan sedikitnya 14 orang di Cina sebagai topan terkuat dalam empat dekade yang membawa hujan lebat ke sejumlah provinsi di selatan Cina. (Baca: Badai Rammasun Lumpuhkan Manila)
Menurut laporan Xinhua, Sabtu, 19 Juli 2014, lebih dari 1,3 juta orang di puluhan kota di pesisir selatan Provinsi Guangdong dan Hainan serta Daerah Otonomi Guagxi Zhuang terkena dampak dari topan ini.
Di Hainan, topan menghancurkan sekitar 51.000 rumah dan 40.600 hektare tanaman ini menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari 4,7 miliar yuan atau sekitar Rp 8,7 triliun. Sedangkan di Kota Wenchang--tempat topan itu mendarat, lebih dari 90 persen bangunan roboh dan lebih dari 1.000 orang terjebak di peternakan Luodou akibat banjir air laut hingga tinggi orang dewasa.
Topan yang menewaskan 38 orang di Filipina ini membuat jaringan listrik, air, dan telekomunikasi rusak. Akses sejumlah jalan, bandara, dan pelabuhan menjadi tertutup, sehingga penyelamatan sulit dilakukan.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Terpopuler
Diultimatum ISIS, Umat Kristen Tinggalkan Mosul
Milisi Diduga Incar Pesawat Putin, Bukan MH17
Candaan Penumpang MH17 Sebelum Celaka