TEMPO.CO, Solo - Tiga kerabat Yuli Hastini, 44 tahun, yang menjadi korban pesawat MH17 menjalani tes deoxyribonucleic acid (DNA) di rumahnya, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 19 Juli 2014. Tim Disaster Victim Identification Kedokteran Kesehatan (DVI Dokkes) Polda Jawa Tengah, mengambil sampel darah dan air liur untuk dicocokkan dengan DNA korban.
Yuli Hastini merupakan wanita asal Solo yang menjadi korban serangan terhadap pesawat MH17 bersama suami, Johny Poulissen (47) dan kedua anaknya yaitu Arjuna Poulissen (5) dan Srikandi Poulissen (3). Pada saat itu, dia hendak pulang ke Solo untuk liburan serta berziarah ke makam ibunya yang meninggal akhir tahun kemarin.
Tiga saudara kandung tersebut adalah Widi Yuwono, Eny Widaryati dan Ida Mardiyati. "Sebenarnya masih ada empat suadara kandung yang lain," kata Widi. Hanya saja, saat ini mereka baru berada di Jakarta untuk berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan. (baca juga : MH17 Jatuh, Wanita Ini Batal Berlibur di Solo)
Dalam pemeriksaan tersebut, tim DVI yang dipimpin oleh Ajun Komisaris Ris Prasetyo itu mengambil sampel darah serta air liur dari keluarga. Selain itu, tim juga memeriksa struktur gigi untuk dicocokkan dengan korban. "Keluarga yang di Jakarta akan menjalani tes yang sama," kata Ris di sela-sela pemeriksaan. (baca juga :MH17 Jatuh, Kerabat Kolumnis Tempo Jadi Korban)
Sebelum mengunjungi keluarga Yuli, tim tersebut juga telah melakukan pemeriksaan serupa terhadap keluarga Supartini di Karanganyar, Jawa Tengah. Supartini juga menjadi korban pesawat MH17 yang jatuh akibat tembakan roket di Ukraina. Tim DVI mengambil sampel darah dan air lur terhadap kedua orang tua serta putri tunggal dari Supartini.
AHMAD RAFIQ
Berita Terpopuler
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Pernyataan Obama Soal MH17 Dicaci di Twitter
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Jembatan Comal Amblas, Jalur Alternatif Molor 30Km