TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratus orang peneliti virus HIV/AIDS dilaporkan berada dalam pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang ditembak jatuh di Ukraina. Para peneliti itu sedang dalam perjalanan dari Amsterdam untuk menghadiri Konferensi AIDS se-Dunia di Melbourne, Australia. (Baca: Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat)
Hal ini dikonfirmasi oleh Presiden Komunitas AIDS Internasional Michael Kessler. Meski tak menyebut pasti jumlah para peneliti yang berada dalam kabar tersebut, ia menyatakan ada banyak ilmuwan yang ikut jadi korban kecelakaan pesawat nahas itu. (Baca: Igor Strelkov, Milisi yang Tertawa Saat MH17 Jatuh)
"Ini sangat sedih dan sensitif bagi kami. Mereka terbang untuk menghadiri Konferensi AIDS Internasional ke-20 di Melbourne, Australia," ujarnya pada Sydney Morning Herald, Jumat, 18 Juli 2014 waktu setempat. (Baca: Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter)
Konferensi ini rencananya akan digelar pada Senin, 21 Juli 2014 dengan menghadirkan 12 ribu partisipan. Mantan Presiden Amerika Bill Clinton juga dijadwalkan menjadi pembicara dalam acara ini.
Salah satu nama terkenal dalam daftar penumpang itu adalah Joep Lange. Ia adalah peneliti Belanda yang telah meneliti tentang HIV selama 30 tahun. Lange terkenal karena upayanya membawa obat penanganan virus HIV ke tempat-tempat konflik, bencana, dan daerah miskin.
"Kami kehilangan pemimpin terbaik kami," ujar peneliti Inggris, Peter Piot. Ia mengenang Lange sebagi peneliti virus HIV yang kreatif, humanis, perancang agenda tanpa lelah, dan orang paling berdedikasi terhadap pasien HIV/AIDS di seluruh dunia. "Dari awal virus ini menjangkit, ia selalu berupaya untuk meluaskan akses untuk mengirimkan obat-obat AIDS ke seluruh dunia," ujarnya.
SYDNEY MORNING HERALD | REUTERS | ANDI PERDANA
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Jelang Lebaran, Mal Gelar Midnite Sale Lagi
Mangindaan Bantah Demokrat Ikut Koalisi Permanen
Gary Neville Raih Gelar Doktor