TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia menurunkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban warga negara Indonesia dalam musibah Malaysia Airlines MH17 yang kemarin jatuh di timur Ukraina. Tim akan mengumpulkan data jenazah sebelum kematian (ante mortem) dari keluarga korban.
"Kalau ada saudara sekandung bisa diambil sampel darah, cek DNA sampel pembanding. Mudah-mudahan nanti bisa membantu untuk identifikasi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat, 18 Juli 2014.
Sebelumnya Malaysia Airlines juga mendapatkan musibah. Belum juga terpecahkan kasus hilangnya MH370, kini MH17 yang berangkat dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur diduga ditembak jatuh di perbatasan Ukraina-Rusia. (Baca: Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia)
Sebanyak 295 penumpang dan awak kabin tewas di lokasi kejadian. Di antara ratusan korban tersebut terdapat sebelas warga negara Indonesia (WNI), termasuk seorang mahasiswa Indonesia. (Baca: Dengar MH17 Jatuh, PM Najib Razak Terkejut)
Boy mengatakan saat ini baru empat keluarga yang akan memberikan data tersebut. Padahal masih ada 60 jenazah yang belum dapat diidentifikasi sejauh ini. "Polri menurunkan Tim DVI untuk mengumpulkan data dari keluarga di Jakarta dan Surabaya," ujarnya. Boy belum bisa memastikan jumlah korban dari WNI.
AMOS SIMANUNGKALIT
Terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
KPK Gelar Ekspose Soal Muhtar Ependy
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina