TEMPO.CO, Florida – Remaja Palestina-Amerika Serikat, Tariq Abu Khdeir, yang dilaporkan menerima pemukulan oleh polisi Israel di Shuafat, Palestina, akhirnya tiba di rumahnya di Tampa, Florida, Amerika Serikat, pada Rabu malam, 16 Juli 2014, waktu setempat.
Ia dilaporkan menjadi korban kerusuhan dan pemukulan oleh polisi Israel saat mengantar jenazah sepupunya, Abu Khdeir, yang ditemukan tewas terbakar di sebuah hutan di Yerusalem Barat pada awal Juli lalu.
Dilaporkan Associated Press, kepada pendukungnya di Bandara Internasional Tampa ia mengatakan bahwa doa-doa mereka telah membantunya melalui banyak penderitaan. Memang, akibat pemukulan itu, remaja berusia 15 tahun ini menderita trauma di kepala dan mendapat beberapa jahitan di wajahnya. (Baca: Proses Pengantaran Jenazah Remaja Palestina Ricuh)
Sepupu Tariq, Abu Khdeir, dilaporkan diculik oleh tiga warga Israel saat hendak masuk ke masjid di sektor Kota Arab di Yerusalem. Tak berapa lama, polisi Israel menemukan jasad Khdeir yang terbakar di sebuah hutan.
Kematian Khdeir ini diduga disebabkan oleh aksi balas dendam setelah tiga remaja Israel, yakni Natfali Frenkel, Gilad Shaar, dan Eyal Yifrach ditemukan tewas di Halhul di utara Hebron, Palestina.
Akibat kedua kasus ini, konflik di Jalur Gaza kembali memanas antara militan Hamas dan Israel. Kedua pihak saling menembakkan roket hingga mengorbankan nyawa lebih dari 200 orang, yang sebagian besar merupakan warga sipil.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Bendera Palestina Diturunkan Paksa di Singapura
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Obama Jadi Tuan Rumah Buka Puasa di Gedung Putih