TEMPO.CO, Paktika – Sebuah mobil penuh bahan peledak meledak di sebuah pasar yang ramai di Distrik Urgon, Provinsi Paktika, Afganistan timur, pada Selasa, 15 Juli 2014. Serangan yang disebut sebagai serangan terkejam dalam setahun terakhir itu menewaskan setidaknya 89 orang. (Baca: Rangkaian Bom Tewaskan 55 Orang di Afganistan)
“Jumlah korban masih mungkin meningkat,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan, Jenderal Zahir Azimi, kepada Reuters.
Sementara itu, Gubernur Distrik Urgon, Muhammad Raza Kharoti, mengatakan ledakan yang sangat besar ini menghancurkan banyak toko. Puluhan orang terjebak di antara puing-puing bangunan. “Jumlah korban luka mungkin akan meningkat menjadi lebih dari 100 orang,” katanya.
Meski tuduhan ditujukan kepada Taliban, kelompok militan ini telah membantah berada di balik serangan ini. “Mujahidin tidak melakukan serangan itu dan serangan itu tidak membawa manfaat apa pun bagi Mujahidin,” kata Zabihullam Mujahid, juru bicara Taliban. Memang, para pemimpin Taliban telah memerintahkan milisi untuk tidak menargetkan warga sipil.
Adapun Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan ini dengan menyebutnya sebagai “tindakan kriminal tercela”. Lewat juru bicaranya, ia mengatakan serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Bocah 3 Tahun Hidup Lagi Saat Akan Dimakamkan
Israel: Roket Hamas Putuskan Pasokan Listrik Gaza
Bandara Libya Dibom, Puluhan Pesawat Hancur