TEMPO.CO, Gaza – Serangan udara Israel seakan tanpa pandang bulu menghantam wilayah Jalur Gaza. Rumah warga sipil menjadi target serangan mereka. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bahkan menyerang masjid, rumah sakit, dan sekolah.
Lewat akun Twitter-nya @IDFSpokesperson yang di-posting pada Sabtu, 12 Juli 2014, IDF menuduh militan Hamas menyembunyikan roket dan senjata lainnya di rumah, masjid, rumah sakit, dan sekolah. Oleh sebab itu, IDF tak akan ragu untuk menghancurkan tempat-tempat tersebut.
Maka tidak mengherankan jika jumlah korban tewas akibat invasi itu begitu masif, hingga mencapai angka 170 dalam tujuh hari. Meski demikian, menurut laporan Al Jazeera, IDF mengatakan mereka telah melakukan upaya untuk meminimalkan korban sipil. Meski tetap saja mereka berkeras bahwa rumah dapat dianggap sebagai ‘sasaran militer yang sah’ jika berhubungan dengan Hamas.
Menanggapi hal ini, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan jika rumah memang digunakan untuk tujuan militer maka ‘setiap serangan harus proporsional. Tindakan pencegahan harus tetap dipertimbangkan.’ (Baca: Palestina Minta perlindungan Internasional)
“Setiap rumah di Gaza berada dalam lingkaran target,” kata Jaber Wishah, Wakil Direktur Pusat Hak Asasi Manusia (PCHR) di Kota Gaza. “Tidak ada tempat aman di Gaza. Semua rumah bisa menjadi target, baik yang secara langsung maupun yang berada di sekitarnya yang terkena dampaknya,” jelas Wishah. (Baca: Israel Paksa 10 ribu Warga Palestina Mengungsi)
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Makarim: Banyak Warga Israel Dukung Palestina
Noam Chomsky Serukan Pembebasan Wartawan Iran
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Jelang Siaran