TEMPO.CO, London - Ratusan pendemo anti-Israel berkumpul di depan Kedutaan Israel di London, Inggris, Sabtu, 12 Juli 2014. Mereka meminta agar Israel segera menyudahi agresi ke Gaza yang telah menewaskan setidaknya 100 warga Palestina.
Dikutip dari Daily Mail, pendemo membawa spanduk dan banner bertuliskan, "Bebaskan Gaza: Akhiri Serangan", sambil mengibarkan bendera Palestina. Aksi ini melumpuhkan lalu lintas di Palace Green dan sekitarnya.
Pendemo juga menaiki sebuah bus tingkat dan melakukan orasi. Setidaknya 17 orang berdiri di atas bus dan membawa spanduk dengan tulisan, "Judaisme menolak negara Zionos dan mengutuk para kriminal pelaku penyerangan dan pendudukan."
Pendemo juga mencegat kendaraan apa pun yang ingin melewati Kensington High Street. Meskipun membuat kemacetan panjang, tidak terjadi kerusuhan dalam aksi demo ini. Polisi juga berjaga-jaga di sekitaran Kedutaan Israel untuk mengawasi jalannya demo.
"Ini bukan tentang roket dari Gaza. Ini tentang Israel yang berjuang untuk mempertahankan kendali mereka atas tanah Palestina dan Gaza dengan kekerasan," kata salah satu demonstran.
Juru bicara untuk Perdana Menteri David Cameron sebelumnya mengatakan bahwa Inggris mendukung Israel dalam menghadapi serangan Hamas terhadap warga sipil Israel. "Saya mengutuk serangan mengerikan yang dilakukan Hamas dan menegaskan hak Israel mempertahankan diri dari mereka," kata Cemeron lewat juru bicaranya. (Baca: Serangan Israel ke Palestina, Dunia Terbelah)
Ratusan orang mulai berkumpul setelah rencana kampanye Solidaritas Palestina tersebar dan akan digelar di beberapa kota di seluruh dunia hari ini. Kampanye ini dilakukan untuk menentang agresi militer Israel yang memanas sejak awal pekan ini. (Baca: Serangan Roket Jadi Tontonan Warga Israel)
Di belahan dunia lain, sekitar 3.000 pendemo berkumpul di depan pusat pemerintahan Kota Oslo, Norwegia. Di Paris, sekitar 100 orang berdemo di depan Kementerian Luar Negeri Prancis menyuarakan hal yang sama, "Hentikan agresi militer Israel" dan "Save Gaza".
Sejauh ini serangan roket Israel sudah menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk anak-anak dan wanita yang tidak bersalah. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan belum akan melakukan gencatan senjata karena masih ada 1.000 target yang belum diselesaikan.
RINDU P. HESTYA | DAILY MAIL
Berita Lain:
Libanon Serang Israel dengan Roket
Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot di AS
Yoga Tanpa Baju di Tengah Jalan, Wanita Ini Dibui