Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalal Talabani Presiden Baru Irak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bagdad:Sidang Majelis Transisional Irak Rabu (6/4) memilih mantan pemimpin pemberontak Kurdi, Jalal Talabani, sebagai Presiden Irak. Talabani adalah orang Kurdi pertama yang menjadi kepala negara sepanjang sejarah negeri ini.Dalam pemilihan di parlemen, dari 257 suara (total anggota parlemen 275 orang), Talabani merebut 227 suara, sedangkan 30 suara lainnya memilih abstain. Sidang juga memilih dua wakil presiden, masing-masing politisi Syiah, Adel Abdel Mahdi dan Ghazi al-Yawar kini presiden sementara -- mewakili kelompok Arab Sunni. Terpilihnya Dewan Presiden itu mengakhiri tarik ulur perebutan kekuasaan antara dua kelompok yang mendominasi Majelis atau parlemen, yaitu Syiah dan Kurdi, sejak pemilihan umum 30 Januari lalu. Dalam dua sidang Majelis terdahulu, kedua kelompok belum mencapai kesepakatan sehingga sidang tidak berhasil memilih presiden. Bahkan, Ketua parlemen baru bisa dipilih pada sidang Minggu (3/4). "Kami senang karena presiden terpilih Irak yang pertama berasal dari komunitas yang selama ini tertekan," kata anggota parlemen Syiah, Hussein Shahrastani.Setelah presiden terpilih, pemerintahan baru diharapkan terbentuk pekan depan. Menurut ketentuan, Dewan Presiden menunjuk nama calon Perdana Menteri dan kabinet untuk dimintai persetujuan Majelis.Politisi Kurdi yang juga Menteri Luar Negeri interim Hosyar Zebari mengatakan nama yang akan diajukan Talabani sebagai Perdana Menteri adalah Ibrahim Jaafari, mewakili kelompok Syiah yang tergabung dalam Aliansi Irak Bersatu. Menurut Zebari, penunjukkan seorang wakil presiden dari kelompok Sunni merupakan upaya parlemen merangkul mereka yang memboikot pemilihan umum lalu. Pemilihan itu diharapkan meredam aksi kekerasan yang diakukan gerilyawan Sunni.Upaya merangkul Sunni juga dibuktikan dengan pemilihan Hajem al-Hassani sebagai ketua parlemen. Kendati demikian, pemilihan itu sempat tertunda karena kelompok Syiah menolak beberapa nama yang diajukan Sunni dalam sidang kedua pada 29 Maret lalu. Ketika itu, Syiah menuding calon Sunni adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan Partai Ba'ath, yang berkuasa di masa Saddam. Sedang Sunni merasa mereka terlalu didikte oleh Syiah dan Kurdi.Selain mendapat jabatan Ketua Parlemen dan Wakil Presiden, kelompok Sunni juga akan mendapat jatah satu wakil Perdana Menteri dan empat hingga enam pos menteri. "Kami ingin melibatkan mereka dan memberi posisi yang penting," kata Zebari.Setelah pemerintahan terbentuk, agenda demokrasi selanjutnya adalah menyusun rancangan konstitusi yang hasilnya akan dimintai persetujuan rakyat melalui referendum pada Agustus mendatang. Berdasarkan konstitusi itu, pemerintah akan menggelar pemilihan umum Desember.Namun, Ketua Parlemen al-Hassani mengatakan jadwal itu kemungkinan molor hingga enam bulan jika kelompok-kelompok di parlemen masih menunjukkan performa yang lamban dalam bernegosiasi. Padahal, menurut jadwal, pemerintah baru seharusnya mulai bekerja awal bulan ini.Dari penjara Bagdad dilaporkan, mantan Presiden Saddam Hussein dan 11 mantan pejabat utamanya mengikuti sidang parlemen melalui siaran televisi. "Kami sediakan televisi agar dia tahu bahwa pemimpin muncul setelah dipilih, bukan melalui kudeta," kata Menteri HAM Bakhtiar Amin.Adek, BBC/AFP/AP
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Iran dari Masa ke Masa, Lawan Berat Israel Setelah Saddam Husein dan Muamar Qadafi Tumbang

9 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengangkat Alquran saat berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 19 September 2023. REUTERS/Mike Segar
Presiden Iran dari Masa ke Masa, Lawan Berat Israel Setelah Saddam Husein dan Muamar Qadafi Tumbang

Serangan Iran sebagai balasan serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus. Berikut Presiden Iran dari masa ke masa.


Kisah Kapal Pesiar Mewah Saddam Hussein yang Jadi Tempat Minum Teh Nelayan

17 Maret 2023

Pemandangan udara dari kapal pesiar 'Al-Mansur', yang dulunya milik mantan Presiden Irak Saddam Hussein, yang telah terbaring di dasar air selama bertahun-tahun di jalur air Shatt al-Arab, di Basra, Irak 9 Maret 2023.REUTERS/ Mohammad Aty
Kisah Kapal Pesiar Mewah Saddam Hussein yang Jadi Tempat Minum Teh Nelayan

Kapal pesiar mewah milik bekas penguasai Irak, Saddam Hussein, itu tinggal bangkainya.


Menhan AS Kunjungi Irak, Janji Pertahankan Kehadiran Pasukannya

7 Maret 2023

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin disambut di sebelah pesawat oleh Mayor Jenderal Matthew McFarlane, selama perjalanan mendadaknya ke Baghdad, Irak, 7 Maret 2023. REUTERS/Idrees Ali
Menhan AS Kunjungi Irak, Janji Pertahankan Kehadiran Pasukannya

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin membuat kunjungan tak resmi ke Irak hampir 20 tahun setelah invasi yang dipimpin AS menggulingkan Saddam Hussein.


Hari-hari Terakhir Presiden Irak Saddam Hussein, Dieksekusi Mati di Tiang Gantungan 16 Tahun Lalu

30 Desember 2022

Saddam Hussein (REUTERS)
Hari-hari Terakhir Presiden Irak Saddam Hussein, Dieksekusi Mati di Tiang Gantungan 16 Tahun Lalu

Saddam Hussein dihukum gantung pada 30 Desember 2006. Ini profil dan hari-hari terakhir Presiden Irak paling diperhitungkan di dunia.


Profil Kota Tikrit di Irak Pasca 15 Tahun Kematian Saddam Hussein

14 Desember 2022

Sejumlah tentara Irak dan Syiah berada di istana Saddam Husein setelah menguasai pusat kota Tikrit, 2 April 2015.  Tentara Irak dan Polisi melakukan parade saat berpatroli usai menguasai wilayah Tikrit.  AP/Khalid Mohammed
Profil Kota Tikrit di Irak Pasca 15 Tahun Kematian Saddam Hussein

Kota Tikrit di Irak dan Saddam Hussein memiliki sejarah yang tak bisa terpisahkan. Bagaimanakah kondisinya kini setelah 19 tahun penangkapan Saddam?


Gerakkan Puluhan Ribu Pendukung Jumatan di Lapangan Saddam, Siapa Moqtada al-Sadr?

6 Agustus 2022

Pendukung pemimpin populis Irak Moqtada al-Sadr berkumpul untuk salat Jumat di Grand Festivities Square di dalam Zona Hijau, di Baghdad, Irak 5 Agustus 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Gerakkan Puluhan Ribu Pendukung Jumatan di Lapangan Saddam, Siapa Moqtada al-Sadr?

Puluhan ribu pengikut ulama Syiah, Moqtada al-Sadr, salat Jumat di lapangan Saddam di Baghdad, bagian dari upaya gagalkan pembentukan pemerintahan


Apa Dalih Saddam Hussein Menginvasi Kuwait pada 32 Tahun Lalu?

3 Agustus 2022

Saddam Hussein (REUTERS)
Apa Dalih Saddam Hussein Menginvasi Kuwait pada 32 Tahun Lalu?

Tepat, 2 Agustus tahun 1990 atau 32 tahun silam. Irak menginvasi Kuwait yang diperintahkan Presiden Saddam Hussein.


Revolusi Irak 64 Tahun Lalu: Nasionalisme, Ujung Monarki dan Sosok Saddam Hussein

15 Juli 2022

Arloji bergambar Saddam Hussein.[Arab News]
Revolusi Irak 64 Tahun Lalu: Nasionalisme, Ujung Monarki dan Sosok Saddam Hussein

Revolusi Irak yang terjadi 14 juli 1958 menyimpan banyak sejarah penting bagi Timur Tengah dan dunia.


Louis XVI hingga Saddam Hussein, Tokoh-Tokoh Dunia yang Dieksekusi Mati

11 Oktober 2021

Saddam Hussein (REUTERS)
Louis XVI hingga Saddam Hussein, Tokoh-Tokoh Dunia yang Dieksekusi Mati

Vonis pengadilan paling berat yang dijatuhkan kepada seseorang adalah hukuman mati.


Hari Ini Pemilu Irak Digelar, Diikuti 167 Partai

10 Oktober 2021

Seorang wanita memindai jarinya untuk memverifikasi identitasnya sebelum memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen, di Kerbala, Irak, 10 Oktober 2021. REUTERS/Abdullah Dhiaa Al-deen
Hari Ini Pemilu Irak Digelar, Diikuti 167 Partai

Pemilihan umum digelar di Irak, Minggu, 10 Oktober 2021 di tengah ancaman boikot pemilih yang tidak percaya pada demokrasi