TEMPO.CO, Wellington – Pemerintah Selandia Baru menyatakan keprihatinan atas ketegangan antara Israel dan Palestina yang memicu meletusnya kekerasan di Jalur Gaza dan Israel, khususnya kematian warga sipil. (Baca: Serangan Udara Israel Tewaskan 23 Jiwa)
"Selandia Baru mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencegah korban sipil lebih lanjut," kata Menteri Luar Negeri Murray McCully dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita Cina, Xinhua, Rabu, 9 Juli 2014. "Kami menyerukan untuk segera mengakhiri serangan roket dan mengakhiri respons tak proporsional yang justru bisa menambah panas situasi.”
Menyadari bahwa konflik keduanya kembali tegang setelah kematian empat remaja asal Palestina dan Israel, Selandia baru berharap kedua negara bisa segera menemukan pelaku dan meminta pertanggungjawabannya atas kasus ini.
Saat ini, tutur McCully, justru semakin dibutuhkan desakan yang lebih kuat terhadap resolusi berkelanjutan terhadap konflik Palestina dan Israel. Kedua negara harus menemukan cara damai sesegera mungkin sehingga kekerasan bisa segera diakhiri.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Terpopuler
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Cina Pampang Gambar 'Jamur' di Peta Jepang
Moskow Tuduh AS Culik Peretas Rusia