TEMPO.CO, Tokyo - Jepang melakukan protes keras terhadap Cina setelah sebuah surat kabar negara itu mencetak gambar mirip jamur pada peta negaranya. Gambar awan serupa jamur itu dipasang di peta yang menunjukkan kota Hiroshima dan Nagasaki disertai tulisan yang intinya menuduh Jepang menginginkan perang lagi.
Dua negara bertetangga ini memiliki sejarah panjang ketegangan hubungan. Jepang pernah menginvasi Cina sebelum dan selama Perang Dunia Kedua, dan menduduki sebagian besar wilayah di negara itu.
Surat kabar mingguan Chongqing Youth News yang terbit di kota Chongqing di barat daya Beijing mencetak peta itu pada edisi terbaru mereka. Namun pada situs internet, peta yang sebelumnya sempat diunggah kini ditarik lagi.
Situs Global Times mengunggah gambar itu, yang dengan cepat menyebar. "Sebagai jagal Perang Dunia II, darah di tangan Jepang belum kering," tulis Chongqing Youth News dalam sebuah artikel yang menyertainya peta itu.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menyesalkan penerbitan gambar dan artikel itu. "Sebagai menteri luar negeri dari satu-satunya negara yang telah menderita karena bom nuklir, dan sebagai politisi dari Hiroshima, saya tidak bisa mentoleransi hal ini," katanya kepada wartawan. Ia telah memerintahkan konsulat Jepang di Chongqing untuk melakukan investigasi kebenaran pemuatan berita itu dan kemudian melayangkan protes keras.
Jepang telah berulang kali meminta maaf atas penderitaan yang disebabkan oleh tindakan mereka selama perang. Permintaan maaf oleh Perdana Menteri Tomiichi Murayama pernah dilontarkan pada 1995. Pemerintah Jepang, termasuk Perdana Menteri Shinzo Abe, telah berulang kali mengatakan bahwa Jepang bertekad membuka lembaran baru dalam menjalin hubungan dengan negara-negara yang pernah menderita akibat tindakan mereka di masa lalu.
NEWSWEEK | INDAH P