TEMPO.CO, Okinawa – Topan kuat yang mengancam wilayah selatan Jepang memaksa pemerintah Jepang membatalkan sejumlah penerbangan dan mendesak lebih dari seratus ribu orang untuk mengungsi pada Selasa, 8 Juli 2014.
Mengutip laporan Reuters hari ini, meski topan Neoguri ternyata lebih lemah dari yang diprediksi sebelumnya, topan ini membawa hujan lebat yang intens disertai dengan angin kencang berkekuatan lebih dari 250 kilometer per jam.
Topan bergerak ke wilayah Okinawa sehingga pemerintah terpaksa menetapkan status hujan darurat dan memberlakukan peringatan tinggi. Lebih dari seratus ribu orang yang berada di sekitar 1.600 kilometer dari Tokyo ini didesak untuk mengungsi.
“Ini merupakan situasi yang luar bisa. Bahaya mendekat,” kata seorang pejabat di Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam konferensi pers pada Senin malam.
Selain berdampak pada ratusan ribu warga Okinawa, topan Neoguri juga mengancam Pangkalan Militer Kadema, salah satu fasilitas militer Amerika Serikat yang terbesar di Okinawa. Sekitar 75 persen pasukan AS di Jepang yang bermarkas di sana telah diminta untuk tetap tinggal di pangkalan.
Tak hanya itu, Nansei Sekiyu KK, sebuah kilang Jepang yang dimiliki oleh perusahaan Brasil Petrobras, juga telah menghentikan operasi penyulingannya sejak Senin malam.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Maskapai AS Wajibkan Penumpang Nyalakan Ponsel
Dalai Lama Minta Umat Budha Myanmar Hormati Muslim
Israel Luncurkan Operasi Udara ke Jalur Gaza