TEMPO.CO, Seoul - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye meminta Chung Hong-won untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri setelah mengundurkan diri terkait dengan kasus feri Sewol. Permintaan ini diajukan setelah kandidat pengganti Chung terlalu banyak masalah di masa lalu dan diprotes masyarakat. (Baca: Permintaan Maaf Presiden untuk Tragedi Feri Sewol)
Chung memutuskan turun jabatan sebagai bentuk tanggung jawabnya atas kecelakaan feri Sewol yang menewaskan 300 anak sekolah pada April lalu. Publik menyalahkan dirinya dan pemerintah yang dinilai terlambat memberikan pertolongan sehingga korban yang meninggal sangat banyak. (Baca: Perdana Menteri Korea Selatan Mengundurkan Diri)
"Saat ini, Park berencana untuk menolak pengunduran diri Chung dan memintanya untuk tetap menjabat," kata pejabat senior presiden Yoon Doo-hyun, seperti dilaporkan The Guardian, Kamis, 26 Juni 2014.
Sebelumnya, Park telah mengantongi nama kandidat pengganti Chung, yakni Moon Chang-keuk. Namun, politikus itu memutuskan untuk mengundurkan diri terkait dengan pernyataannya tentang hubungan Korea Selatan dengan Jepang. Moon pernah menyebut bahwa Tuhan telah menakdirkan Korea berada di dalam penindasan Jepang pada awal abad ke-20.
"Saya ingin membantu Presiden Park. Namun, saya khawatir jika menjadi pejabat menteri nanti, bangsa ini akan jatuh ke dalam konfrontasi dan perpecahan yang lebih besar. Ini adalah cara terbaik untuk membantu Presiden Park," kata Moon.
Setelah dua pekan dicalonkan, Moon sebenarnya tidak berniat mengundurkan diri. Namun, ia menyadari banyak kritik yang dituju kepada Park terkait penunjukkan dirinya sebagai kandidat. Akhirnya, Rabu, 25 Juni 2014, Moon yang juga mantan jurnalis ini memutuskan untuk membatalkan pencalonannya menggantikan Chung.
RINDU P. HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Lain:
Mobilnya Terbalik, Kakek-Nenek Ini Malah Selfie
Pembocor Rahasia di AS Kini Dilindungi UU
Ledakan Bom di Ibu Kota Nigeria, 21 Orang Tewas