Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ISIL Rekrut Bocah Belasan Tahun untuk Berperang  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Sejumlah pria mengantri saat mendaftarkan diri untuk bergabung bersama pasukan militer Irak untuk melawan kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) di Baghdad, Irak, 20 Juni 2014. (AP Photo/Karim Kadim)
Sejumlah pria mengantri saat mendaftarkan diri untuk bergabung bersama pasukan militer Irak untuk melawan kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) di Baghdad, Irak, 20 Juni 2014. (AP Photo/Karim Kadim)
Iklan

TEMPO.CO, Beirut - Kelompok Islam militan di Suriah tak hanya merekrut orang dewasa untuk melakukan gerakan pemberontakan. Menurut laporan pegiat hak asasi manusia, Human Right Watch (HRW), kelompok militan Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) merekrut anak-anak berusia 15 tahun dan mengirim mereka ke medan pertempuran dengan menjanjikan pendidikan gratis.

ISIL yang telah merebut secara masif wilayah-wilayah di perbatasan Irak diketahui mempersenjatai anak-anak tersebut dan melatih mereka di Suriah. Bahkan anak-anak berusia belasan tahun itu dipersiapkan untuk menjadi pengebom bunuh diri. (Baca: ISIL Rebut Kota-kota di Irak, 21 Orang Tewas)

Selain itu, HRW menemukan bukti bahwa anak-anak itu juga dimobilisasi oleh kelompok yang lebih moderat, seperti Free Syrian Army dan kelompok Al-Qaeda yang berafiliasi dengan Front al-Nusra.

"Kengerian konflik bersenjata di Suriah diperburuk dengan melibatkan anak-anak di garis terdepan pertempuran," kata Priyanka Motaparthy, penulis laporan yang mendokumentasikan 25 anak-anak, seperti dilansir Reuters, Senin, 23 Juni 2014.

Syrian Observatory for Human Rights, kelompok pemantau berbasis di London, mengatakan bahwa para kerabat siswa yang diculik di Suriah khawatir ISIL akan menggunakan anak-anak untuk aksi bom mobil atau serangan bunuh diri. (Baca juga: Warga Malaysia Pelaku Bom Bunuh Diri di Irak)

Konflik di Suriah awalnya dimulai dengan aksi demonstrasi damai untuk menuntut perubahan politik pada 2011. Namun konflik berubah menjadi perang saudara ketika kelompok setia Presiden Bashar al-Assad mulai melawan kelompok oposisi dengan kekerasan.

Perseteruan gerilyawan oposisi ini kemudian menjadi konflik yang semakin rumit. Hingga menimbulkan ketegangan sektarian di wilayah Timur Tengah dan merembet ke negara-negara tetangga. (Baca: Demo ISIL, Irak Blokir Facebook dan YouTube)

HRW belum dapat menghitung jumlah anak-anak yang bergabung dalam perang Suriah. Namun The Violations Documenting Center, kelompok pemantau Suriah, telah mendokumentasikan 194 angka kematian anak-anak lelaki "non-sipil" di negara itu sejak September 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengakuan seorang anak berusia 16 tahun bernama Majed sungguh mengejutkan. Dia mengatakan anak-anak yang direkrut telah dilatih sebagai penembak jitu, menjadi garda terdepan pertempuran, dan kadang mengalami luka di medan perang.

Majed mengaku dirinya dan anak-anak lain direkrut oleh kelompok Front al-Nusra di selatan Kota Deraa, dekat perbatasan Yordania. Kelompok al-Nusra menyediakan sekolah gratis di sebuah masjid lokal yang juga dijadikan tempat pelatihan militer. Para pemimpin kelompok meminta anak-anak tersebut menjadi pelaku serangan bunuh diri.

"Terkadang para pemimpin mengatakan 'Allah telah memilihmu', dan kadang-kadang pejuang mau ikut secara sukarela," kata Majed seperti tertulis dalam laporan HRW.

REUTERS | ROSALINA

Berita lain:
Pejabat Australia Temukan Lokasi Baru MH370
Buku Baru Ungkap 'Perang Dingin' Obama-Clinton
Pernah Kalah Debat, Obama Terpilih Jadi Presiden
Malaysia Tolak Banding Penggunaan Kata 'Allah'

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

28 hari lalu

Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) menyampaikan keterangan bersama Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Densus 88 pada Oktober 2023 berhasil menangkap 59 tersangka dengan barang bukti senapan serbu AK-47, revolver, senapan angin, sejumlah amunisi dan magasin, senjata tajam, dan buku-buku propaganda yang diduga akan digunakan salah satunya untuk menggagalkan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

Densus 88 Antiteror menangkap laki-laki inisial LHM dan DW di Bima, Nusa Tenggara Barat.


Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

36 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser The 1989 World Tour Live di New Jersey, 10 Juli 2015.  Evan Agostini/Invision/AP
Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

Wakil Direktur CIA mengungkap rencana serangan teror di konser Taylor Swift di Austria telah berhasil digagalkan. Terduga pelaku anggota ISIS


Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

39 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Ukraina di markas besar PBB di New York, 20 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan insiden penikaman terbaru di Solingen merupakan "terorisme terhadap semua pihak".


Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

41 hari lalu

Polisi berjaga usai insiden penusukan yang menewaskan beberapa orang dalam sebuah festival kota, di Solingen, Jerman, 24 Agustus 2024. Polisi mengatakan bahwa sekitar pukul 10 malam seorang pria tak dikenal menyerang banyak orang. Hingga kini pelaku masih buron. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

Terduga pelaku adalah anggota ISIS dan melakukan penikaman untuk membalas dendam umat Muslim Palestina yang tertindas.


Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

42 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

ISIS kembali meneror Rusia dengan menyandera sipir dan narapidana. Mereka berhasil dilumpuhkan oleh Badan Keamanan Rusia.


Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

56 hari lalu

Shamima Begum, warga negara Inggris yang ingin pulang ke negaranya setelah menjadi istri militan ISIS. Sumber: news.sky.com
Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

Mahkamah Agung Inggris resmi mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum sehingga membuatnya stateless.


Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

58 hari lalu

Shamima Begum.[Evening Standard]
Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

Shamima Begum kehilangan kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan kembali status kewarganegaraan Inggris setelah diputus oleh Mahkamah Agung


Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

58 hari lalu

Suasana di luar stadion Happel setelah konser Taylor Swift dibatalkan setelah pemerintah mengonfirmasi rencana serangan di stadion di Wina, Austria, 8 Agustus 2024. REUTERS/Elisabeth Mandl
Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

Tiga remaja terkait ISIS telah ditetapkan menjadi tersangka rencana pembunuhan di konser Taylor Swift di Wina, Austria.


Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

58 hari lalu

Penyanyi Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

Tiga konser Taylor Swift di Austria dibatalkan karena ada indikasi teror ISIS.


Konser Taylor Swift di Austria Batal Usai Rencana Serangan Teroris Terungkap

58 hari lalu

Penyanyi Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Konser Taylor Swift di Austria Batal Usai Rencana Serangan Teroris Terungkap

Taylor Swift seharusnya melanjutkan The Eras Tour di Wina, Austria, pada 8-10 Agustus 2024