TEMPO.CO, Bogota – Duta Besar RI untuk Kolombia, Trie Edi Mulyani, mengatakan Indonesia harus mampu memanfaatkan berbagai peluang yang terbuka dengan terpilihnya kembali Juan Manuel Santos sebagai presiden Kolombia. Santos, 62 tahun, mengalahkan pesaing kuatnya Oscar Ivan Zuluaga dalam pemilihan 15 Juni 2014. Ia akan dilantik Agustus mendatang.
“Presiden Santos dengan kebijakannya “Look into Asia” masih akan berlanjut. Berarti semua rencana-rencana yang telah diagendakan akan tetap ditindaklanjuti,” kata Trie Edi, yang akrab disapa dengan Niniek, kepada Tempo, Rabu 18 Juni 2014.
Trie mengungkapkan, sejak kantor Pro Export Kolombia dibuka di Indonesia pada Desember 2012, mereka aktif mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengikuti pameran maupun pertemuan dengan pengusaha di Kolombia. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bogota secara rutin juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan negara itu ke Indonesia.
Di bidang perdagangan, Kolombia masih tetap memberlakukan kebijakan perdagangan terbuka. Kolombia baru saja membuka kantor perwakilan pemasaran dan promosi bagi anggota Aliansi Pasifik di Singapura dan beberapa negara lain di sekitarnya. Menurut Niniek, kebijakan itu akan mempermudah dalam memfasilitasi hubungan bisnis dan perdagangan negara itu dengan Indonesia.
Investasi di sektor minyak dan gas juga bisa datang dari Kolombia. Meniisnya cadangan minyak dan gas negara itu membuat perusahaan bidang minyak dan gas Kolombia, Mine & Oil Colombia, banyak melakukan investasi keluar negeri. “Ini merupakan peluang baik bagi proyek-proyek investasi di Indonesia,” kata Niniek.
Kolombia juga tengah memperluas jalur penerbangan langsung ke berbagai negara melalui maskapai penerbangan Avianca. Potensi ini juga bisa menjadi peluang besar bagi penerbangan Indonesia, terutama Garuda Indonesia.
NATALIA SANTI
Berita Lainnya
Berjemur Telanjang, Wanita Ini Sebabkan Kemacetan
Pasutri Temukan Ular Piton di Sofa Rumahnya
Otak Serangan Benghazi Tertangkap
Boko Haram Dicurigai di Balik Bom di Area Nobar
Picasso Sembunyikan Potret Pria dalam Lukisannya
Irak Tuding Arab Saudi Danai Militan Anti-Syiah