TEMPO.CO, Kolombo - Setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 80 korban lainnya luka-luka menyusul serangan massal Ahad, 15 Juni 2014, malam waktu setempat, oleh para pendeta Buddha Sinhala terhadap dua kota pantai di Sri Lanka.
Kepolisian Sri Lanka dalam keterangannya kepada media, Senin, 16 Juni 2014, mengatakan, petugas meningkatkan jam malam di kota terkenal Aluthgama dan Beruwala setelah rumah dan masjid umat Islam diserang. "Serangan juga berkembang hingga ke Kota Lathugana," ucap polisi.
Baca Juga:
Polisi menerangkan, mereka terpaksa menembakkan gas air mata dan memperluas jam malam di Beruwala, sebuah kawasan yang dihuni oleh mayoritas muslim, setelah kekerasan pecah di Aluthgama, berjarak 60 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Kolombo.
Kedua kawasan yang menjadi sasaran serangan pendeta Buddha itu merupakan daerah pantai yang secara rutin dikunjungi oleh wisatawan asing. Namun pada aksi kekerasan tersebut tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa warga asing menjadi korban kekerasan.
Juru bicara Dewan Muslim Sri Lanka, Hilmy Ahmed, mengatakan kepada Al Jazeera, situasinya saat ini berangsur membaik tetapi ada kerusakan beskala besar menghantam properti umat Islam. "Sedikitnya sembilan toko dan lebih dari 40 rumah hancur di Aluthgama sementara tiga masjid diserang," kata Ahmed melalui telepon di selatan Sri Lanka.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lainnya:
Ratusan Selebriti Hadiri Festival Film Shanghai
Penyanyi Jazz Jimmy Scott Tutup Usia
Anggun Segera Luncurkan Parfumnya