TEMPO.CO, Hebron - Pasukan Israel menangkap sekitar 80 warga Palestina di Tepi Barat dalam pencarian terhadap tiga remaja yang diduga diculik. Tiga mahasiswa seminari di pemukiman Yahudi, dua orang berusia 16 tahun dan satu 19 tahun, hilang di Tepi Barat, Kamis malam, 12 Juni 2014.
“Sebagai upaya untuk mengembalikan tiga remaja yang diculik, sekitar 80 tersangka Palestina ditangkap dalam operasi yang meluas semalam,” kata militer Israel, Ahad, 15 Juni 2014.
Meskipun area pencarian meluas, hanya sedikit detail identitas korban yang diungkapkan pemerintah Israel. Mereka hanya menyebut para remaja tersebut sebagai Eyal Yifrach, Gil-ad Sha’er, dan Naftali Frankel yang berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan mereka diculik oleh organisasi teroris. Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Sejak ketiganya dikabarkan hilang, tentara Israel menggeledah dari rumah ke rumah. Mereka menangkap dan menginterogasi sejumlah orang di Kota Hebron dan desa-desa sekitarnya di dekat wilayah Palestina.
Pejabat Palestina menyebut jumlah warganya yang ditangkap otoritas Israel lebih dari 100 orang, termasuk sedikitnya tujuh anggota parlemen dari faksi Hamas dan beberapa tahanan yang baru-baru ini ditahan Israel.
Insiden terjadi saat Israel geram atas dibentuknya pemerintahan persatuan Palestina serta terjadinya aksi mogok 300 tahanan Palestina yang menentang penahanan tanpa persidangan yang dilakukan Israel.
Dalam pidato di televisi, Sabtu kemarin, Netanyahu menuding persatuan Fatah dan Hamas membuat para teroris militan makin berani. Netanyahu meminta pemimpin Palestina bertindak untuk mengatasi krisis tersebut.
REUTERS | NATALIA SANTI