TEMPO.CO, Mosul – Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mendesak parlemen mengumumkan negara dalam keadaan darurat pada Selasa, 10 Juni 2014, setelah kelompok militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) menguasai Kota Mosul. (Baca: Militan Irak Kuasai Kota Mosul)
Seperti dilansir BBC, sekitar 150 ribu penduduk kota itu telah mengungsi. Bahkan polisi dan tentara yang ditempatkan di kota itu telah menghilang setelah dipukul mundur oleh ISIL beberapa hari terakhir.
Kota Mosul, yang merupakan ibu kota Provinsi Nineveh, memiliki populasi sekitar 1,8 juta jiwa. Mosul menjadi kota kedua yang dikuasai ISIL pada tahun ini. Pada Januari lalu, kelompok itu menguasai Kota Falujjah, Provinsi Anbar.
Kelompok militan Sunni yang berafiliasi dengan Al-Qaidah itu telah menguasai hampir seluruh Kota Mosul, termasuk gedung pemerintahan, penjara, stasiun televisi, dan pangkalan militer Ghizlani di Mosul bagian selatan. Mereka dilaporkan telah membebaskan ribuan tahanan dari penjara-penjara kota.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Cari MH370, Australia Sudah Habis Rp 1 Triliun
Atlet Senam Rumania Beralih Jadi PSK
Knesset Pilih Presiden Israel Baru