TEMPO.CO, Dublin – Hasil temuan Catherine Corless, sejarawan dan ahli ilmu keturunan (genealog), di septic tank gereja Katolik di Irlandia membuat sejumlah pihak, termasuk para ilmuwan, menuntut penyelidikan yang menyeluruh.
Seperti dilaporkan sebelumnya, Corless menemukan catatan yang menunjuk pada tulang belulang sekitar 796 jasad bayi dan balita yang diduga kuat merupakan anak hasil hubungan di luar nikah. Para peneliti merasa jumlah ini begitu besar. Pasalnya, angka kematian bayi Irlandia pada tahun itu tidak setinggi jumlah jasad yang ditemukan. (Baca: Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja)
Profesor Liam Delaney, seorang ilmuwan dari Universitas Stirling di Skotlandia, memuji kerja Corless dan mengatakan tingkat kematian yang secara signifikan lebih tinggi ini menimbulkan pertanyaan besar. “Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang serius dalam lembaga-lembaga ini (gereja),” kata Delaney, seperti dikutip Irish Times, hari ini.
Mengutip pernyataan Dr Conn Ward, seorang dokter kenamaan Irlandia, angka kematian bayi di Irlandia mulai 1930-an hingga 1940-an (tahun yang menunjukkan anak-anak tersebut dikuburkan) hanya sekitar 7 persen. Sementara itu, angka kematian di Tuam, lokasi gereja tersebut, memang lebih tinggi, yakni sekitar 10 persen. Tingginya angka kematian bayi diduga kuat karena kondisi yang padat dan sanitasi yang buruk.
Namun, kata Dr Ward, angka kematian bayi dari hubungan di luar nikah di Irlaindia jauh lebih tinggi lagi. Pada 1924, angka kematian ini berjumlah lima kali lipat dari angka kematian bayi di seluruh wilayah.
Memang, berdasarkan ajaran Katolik, anak-anak yang lahir di luar ikatan pernikahan tidak boleh dibaptis dan tidak dimakamkan sesuai dengan aturan Kristen. Beberapa laporan bahkan menyebut anak di luar nikah sering diperlakukan berbeda. (Baca: Begini Gereja Irlandia Perlakukan Anak di Luar Nikah)
ANINGTIAS JATMIKA | IRISH TIMES
Berita Terpopuler
Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja
10 Fakta Unik tentang Yakuza
Yakuza Rekrut Anggota Secara Online