TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal menemui Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Pertemuan rencananya akan digelar di Batam, Rabu, 4 Juni 2014. "Pertemuan merupakan bagian dari pemulihan hubungan, karena kita perlu menimbulkan kembali rasa saling percaya," kata Marty setelah rapat kerja dengan Komisi Pertahanan dan Luar Negeri di kompleks parlemen, Senayan, Selasa, 3 Juni 2014.
Menurut Marty pertemuan itu merupakan lanjutan sejumlah pertemuan yang sudah dilakukan kedua negara terkait dengan polemik kabar penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap sejumlah tokoh. Presiden, kata Marty, bakal membicarakan code of conduct agar ada komitmen untuk tak saling menyadap. "Kita tak bisa mengecilkan apa yang sudah terjadi dalam beberapa bulan ini," katanya.
Selain soal penyadapan, Marty mengatakan pertemuan mungkin saja juga akan membicarakan maraknya kasus people smuggling dari Indonesia ke Australia atau sebaliknya. Namun kata dia, persoalan ini bukan merupakan bagian dari kurangnya sikap saling percaya. "Kalau people smuggling itu dikembalikan penanganannya, sesuai mekanisme kebijakan nasional, bilateral, dan internasional."
Bulan lalu, Presiden Yudhoyono berbincang lewat sambungan telepon dengan PM Abbott. Saat itu Abbott meminta maaf karena tidak bisa datang di acara open goverment partnership. Keduanya pun sepakat akan bertemu sebelum pilpres digelar.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Kasus Haji, Nama Honorer ini Identik dengan Mobil
Foto Topless Dikecam, Scout Willis Tidak Menyesal
Sebab Raja Spanyol Turun Takhta
Tak Hadirkan Saksi Meringankan, Akil: Mahal
Dicegah KPK, Ini Dua Versi Peran Teman Ibas