Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rakyat Spanyol Tuntut Referendum  

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Raja Juan Carlos (kiri) menyerahkan surat pelepasan tahta kepada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy di Istana Zarzuela, Madrid (2/6). Juan Carlos telah menduduki tahta selama 39 tahun sejak 1975.  AP /Spanish Royal Palace
Raja Juan Carlos (kiri) menyerahkan surat pelepasan tahta kepada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy di Istana Zarzuela, Madrid (2/6). Juan Carlos telah menduduki tahta selama 39 tahun sejak 1975. AP /Spanish Royal Palace
Iklan

TEMPO.COMadrid - Puluhan ribu orang dari lebih 60 kota di Spanyol turun ke jalan pada Senin malam, 2 Juni 2014, untuk menuntut referendum mengenai masa depan monarki. Langkah ini dilakukan setelah Raja Juan Carlos mengumumkan rencananya untuk turun tahta dan menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Pangeran Felipe.

Polisi memperkirakan lebih dari 20 ribu orang turun ke Alun-alun Puerta del Sol Madrid dan ribuan lainnya di Alun-alun Catalunya Barcelona. Unjuk rasa juga dilakukan di 30 kota di seluruh Eropa dan Amerika Latin.

Seruan untuk referendum juga didukung oleh beberapa petisi online. Hanya beberapa jam setelah pengumuman Raja, petisi telah ditandatangani oleh 113 ribu orang. Petisi mendesak partai politik Spanyol untuk memanfaatkan "kesempatan historis untuk mempromosikan debat publik yang akan membantu regenerasi demokrasi dan menentukan masa depan monarki."

Juan Carlos mengatakan ia mulai mempertimbangkan untuk mundur setelah ulang tahunnya yang ke-76 pada bulan Januari. Tentang anaknya, Felipe, dia meyakinkan rakyat Spanyol bahwa putra bungsunya itu "memiliki kematangan, kesiapan, dan rasa tanggung jawab yang diperlukan untuk mengambil gelar kepala negara dan memulai era harapan baru yang menggabungkan pengalaman dan semangat generasi baru." (Baca:Sebab Raja Spanyol Turun Takhta)

Merupakan salah satu raja yang paling populer di dunia, pemerintahan Juan Carlos belakangan digoyang oleh serangkaian skandal yang membuat popularitasnya jatuh. Sebuah jajak pendapat oleh El Mundo tahun lalu menyebutkan hampir dua pertiga rakyat Spanyol menyarankan Raja untuk turun tahta.

Mengambil tahta hanya dua hari setelah kematian Franco pada tahun 1975, Juan Carlos memenangkan simpati publik Spanyol dengan mengarahkan negara dari kediktatoran menuju demokrasi, termasuk menggagalkan upaya kudeta pada tahun 1981. Namun saat Spanyol jatuh ke dalam krisis keuangan, popularitas raja tenggelam. Apalagi setelah terungkap dia melakukan pesiar mewah ke Botswana untuk berburu gajah, hanya beberapa minggu setelah memberitahu wartawan bahwa ia begitu putus asa tentang tingginya angka pengangguran hingga ia mengalami susah tidur.

Citra Istana makin ternoda oleh penyelidikan korupsi atas Putri Cristina dan suaminya, Iñaki Urdangarin. Sebagian rakyat, terutama kaum muda Spanyol, mulai melihat raja sebagai bagian dari masalah Spanyol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Media Spanyol berspekulasi bahwa pengumuman mundurnya Juan Carlos dilakukan menyusul hasil pemilu Eropa pekan lalu. Dalam pemilu itu, partai-partai anti-monarki memperoleh 20 persen suara. Partai-partai itulah yang selama ini lantang menyuarakan referendum. 

Salah satu yang mengejutkan adalah kemenangan partai sayap kiri pendatang baru, Podemos, yang meraih lima kursi. Cayo Lara, yang memimpin koalisi Kiri, mengatakan itu adalah momen bagi rakyat untuk memutuskan apakah mereka ingin monarki atau republik. "Sungguh tak terbayangkan di abad ke-21 ini kita masih berbicara tentang hak darah untuk memerintah," katanya.

TELEGRAPH | INDAH P

Terpopuler:
Penggal Kepala Kucing, Gadis Cina Ini Dicaci
Seminggu Dibajak, Tanker Thailand Dibebaskan
Snowden Klaim Ajukan Suaka ke Brasil

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

17 Oktober 2017

Jordi Cuixart (L), pemimpin Omnium Cultural, dan Jordi Sanchez dari Majelis Nasional Catalan, tiba di Pengadilan Tinggi di Madrid, 16 Oktober 2017. REUTERS
Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

Pengadilan Spanyol memerintahkan 2 tokoh organisasi terbesar pendukung kemerdekaan Catalonia ditahan tanpa jaminan.


Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

12 Oktober 2017

Ribuan masa pendukung kemerdekaan memadati jalanan saat melakukan aksi di pusat kota Barcelona, 2 Oktober 2017.  Perjuangan Catalonia untuk memerdekakan diri telah berlangsung sejak 1714, saat Raja Spanyol Philip V mengambil alih Barcelona. AP
Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengultimatum pemerintah Catalonia membatalkan kemerdekaannya dalam tempo 8 hari.


Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

11 Oktober 2017

Ribuan orang berkumpul saat melakukan aksi demonstrasi yang mendukung dialog di sebuah lapangan di Barcelona, Spanyol, 7 Oktober 2017. Puluhan ribu orang berkumpul di Madrid dan Barcelona pada hari Sabtu saat Catalonia bersiap untuk menyatakan kemerdekaan
Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

Catalonia batal merdeka dari Spanyol, Carles Puigdemont memilih berdialog dengan Madrid.


Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

6 Oktober 2017

Petugas pemadam bereaksi saat mereka menggantungkan spanduk besar yang mendukung referendum kemerdekaan di Museum Sejarah Catalonia di Barcelona, Spanyol, 28 September 2017. Petugas pemadam menjadi salah satu pendukung referendum Catalunya. REUTERS/Jon Na
Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penangguhan rapat parlemen Catalonia untuk menghadang kemerdekaan sepihak.


Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

4 Oktober 2017

Raja Spanyol Felipe dan Ratu Letizia, bersama dengan dua anak perempuannya Putri Leonor dan Putri Sofia saat menuju lokasi sesi foto di di kebun Istana Marivent di Palma de Mallorca, Spanyol, 4 Agustus 2016. REUTERS/Enrique Calvo
Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

Raja Spanyol tuding pemimpin Catalonia sebagai hama yang menggerogoti prinsip demokrasi.


Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

3 Oktober 2017

Ribuan masa pendukung kemerdekaan memadati jalanan saat melakukan aksi di pusat kota Barcelona, 2 Oktober 2017.  Perjuangan Catalonia untuk memerdekakan diri telah berlangsung sejak 1714, saat Raja Spanyol Philip V mengambil alih Barcelona. AP
Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

Pemimpin Catalonia, Carles?Puigdemont?menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.


Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

2 Oktober 2017

Presiden Catalunya Carles Puigdemont berbicara kepada kerumunan orang yang menghadiri sebuah demonstrasi penutupan yang mendukung referendum kemerdekaan  di Barcelona, Spanyol, 29 September 2017. REUTERS/Yves Herman
Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

Carles Puigdemont merupakan tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spantyol.


3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

2 Oktober 2017

Puluhan anggota Castellers of Barcelona membentuk menara manusia yang dikenal dengan sebutan
3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

Catalonia?adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.


Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Seorang pria memainkan musik saat proses penghitungan suara referendum kemerdekaan Catalonia di Barcelona, 1 Oktober 2017. AP
Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.


Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Seorang pria memainkan musik saat proses penghitungan suara referendum kemerdekaan Catalonia di Barcelona, 1 Oktober 2017. AP
Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.