TEMPO.CO, Madrid - Raja Spanyol, Juan Carlos, mengumumkan turun takhta hari ini, dan menyerahkannya pada putra mahkota Felipe de Borbon. Raja berusia 76 tahun ini mengatakan sudah waktunya bagi generasi muda untuk mengambil peran.
"Saya telah memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan saya dan melepaskan mahkota Spanyol," katanya dalam pidato di televisi pada hari Senin. Ia mengatakan anaknya telah siap untuk mengambil mahkota itu dalam apa yang disebutnya 'akan membuka era harapan baru' dengan menggabungkan pengalaman dan semangat generasi baru.
Berbicara dari kantornya di Istana Zarzuela, dia mengatakan sudah waktunya untuk melakukan pembaharuan, mengatasi dan memperbaiki kesalahan, dan membuka jalan untuk masa depan yang jelas lebih baik.
Raja Juan Carlos meyakinkan rakyatnya bahwa Pangeran Felipe yang berusia 46 tahun akan mampu mewujudkan stabilitas. "Dia memiliki kematangan, persiapan, dan rasa tanggung jawab yang diperlukan untuk menduduki takhta," katanya.
Dia menyatakan sangat bangga mampu menjadi raja selama hampir empat dekade. "Saya ingin yang terbaik bagi Spanyol, di mana saya telah mengabdikan seluruh hidup saya," katanya.
Mundurnya Juan Carlos tak secara otomatis melantik Felipe menduduki takhta. Parlemen Spanyol harus menyetujui undang-undang untuk menyelesaikan proses pengunduran dirinya sebelum Pangeran Felipe bisa dinobatkan. Perdana Menteri Mariano Rajoy dikabarkan segera menggelar pertemuan kabinet darurat, Selasa pagi, untuk membahas masalah tersebut
Raja yang naik takhta setelah kematian diktator Jenderal Francisco Franco dianggap memiliki jasa besar dalam mengarahkan transisi Spanyol menuju demokrasi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, popularitasnya menurun.
Bahkan, ia dipaksa untuk membuat permintaan maaf secara luas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan April 2012, setelah kemarahan meluas sebagai reaksi atas perjalanan berburu gajah yang dilakukannya ke Botswana. Ia dikabarkan tinggal di pondok yang mewah sementara negaranya berjuang menahan laju defisit dengan melakukan pengetatan di berbagai sektor. Publik Spanyol mengetahui kepergian Raja setelah ia diterbangkan pulang untuk operasi darurat setelah pinggulnya cedera.
Perjalanan itu juga memicu rumor adanya perselingkuhan antara Raja dengan Corinna zu Sayn-Wittgenstein, seorang bangsawan Jerman yang usianya 28 tahun lebih muda yang menemaninya bersafari. World Wildlife Fund juga memutuskan mendepak Raja Juan Carlos sebagai pelindung organisasi.
Citra keluarga kerajaan juga telah sangat ternoda dengan investigasi kriminal yang sedang berlangsung terhadap menantu Raja, Iñaki Urdangarin, yang dituduh menggelapkan dana publik melalui sebuah organisasi nirlaba. Rumor skandal korupsi juga menerpa Putri Cristina, putri bungsunya, yang bersama suaminya diduga menangani bisnis ilegal dan sedang diselidiki untuk penipuan pajak.
TELEGRAPH | INDAH P.