TEMPO.CO, North Carolina – Salah satu tokoh sastra terbesar yang dimiliki Amerika Serikat dalam 50 terakhir, Maya Angelou, meninggal. Wanita yang juga dikenal sebagai penyair ini meninggal dalam usianya yang ke-86 tahun.
Dikutip dari laman BBC, kabar meninggalnya Maya telah dipastikan oleh Wali Kota tempatnya tinggal di Winston-Salem, North Carolina, Amerika Serikat, pada Kamis, 28 Mei 2014. Penulis tenar berdarah Afrika-Amerika ini merupakan wanita Afrika-Amerika pertama yang diminta membacakan puisi karyanya dalam acara pelantikan Presiden Bill Clinton pada tahun 1993 lalu.
Maya telah menulis lebih dari 30 buku. Yang paling terkenal adalah autobiografi, I Know Why the Caged Bird Sings. Berbagai penghargaan dan penghormatan dari penghargaan buku nasional didapatkan wanita yang terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson ini.
Tak hanya itu, pada tahun 2011 ia juga menerima penghargaan Presidential Medal of Freedom, yakni penghargaan tertinggi untuk warga sipil atas jasa-jasanya dalam komunitas literatur.
Dan rencananya, ia pun akan menerima penghargaan pada Jumat besok dalam acara Major League Baseball’s Beacon Awards Luncheon di Houston. Namun, ia menolak dengan alasan kesehatan.
Kabar meninggalnya Maya langsung menghadirkan banyak ucapan belasungkawa di dunia maya. Lewat akun Twitternya, penulis Harry Potter, J.K. Rowling, memuji Maya dengan menulis, "Jika Anda selalu berusaha terlihat biasa-biasa saja, Anda tidak akan pernah tahu betapa menakjubkannya Anda. Maya Angelou, Anda benar-benar menakjubkan."
Tak hanya itu, Presiden Barrack Obama juga berkomentar dalam akun Facebooknya, “Selama kehidupannya yang luar biasa, ia telah melakukan banyak hal–seorang penulis, penyair, aktivis hak sipil, pemain drama, aktris, sutradara, komposer, penyanyi, dan penari.”
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Menolak Dijodohkan, Wanita Pakistan Tewas Dirajam
Data MH370 Dirilis, Ini Pendapat Analis
Pengadilan Iran Panggil Mark Zuckerberg