TEMPO.CO, Abuja - Tujuh pekan setelah penculikan oleh Boko Haram, militer Nigeria mengaku telah menemukan lokasi penyekapan lebih dari 200 siswi dari sekolah di Chibok. Namun penemuan lokasi ini tidak langsung membuat militer segera melakukan penyelamatan karena terlalu berbahaya.
"Kabar baik bagi para orang tua bahwa kami tahu di mana anak-anak mereka. Namun kami tidak bisa memberi tahu mereka tentang lokasinya," kata Kepala Staf Pertahanan Marsekal Alex Badeh kepada kantor berita Nigeria, NAN, seperti dilaporkan Reuters, Senin, 26 Mei 2014.
Kebanyakan pejabat berpendapat bahwa upaya penyelamatan gadis akan penuh risiko. Mereka memperkirakan Boko Haram akan melakukan aksi perlindungan dan serangan balik jika militer menggunakan kekuatannya. Pejabat tidak ingin aksi penyelamatan siswi malah berakhir dengan pembantaian.
BBC News menulis sebuah perbincangan tentang penukaran para siswi dengan tahanan Boko Haram telah diadakan pada Senin lalu. Namun kesepakatan itu berhenti begitu saja pada menit-menit terakhir.
"Pemerintah Nigeria tidak bisa bernegosiasi dengan penjahat. Tidak mungkin menukar siswi untuk kelompok penjahat," kata Presiden Senat David Mark.
Selain menculik siswi, kelompok Boko Haram juga melakukan berbagai aksi kekerasan yang menyebabkan kematian warga sipil di sejumlah lokasi. Setidaknya 470 warga tewas sepanjang tahun ini dalam serangan militan Islam yang mengaku akan berperang agar Nigeria berubah menjadi negara Islam.
REUTERS | RINDU P HESTYA
Berita Lain:
Paus Francis Tolak Kekerasan Atas Nama Tuhan
Raja Thailand Melantik Jenderal Prayut
Pemimpin Kudeta Dapat Restu Raja Thailand