TEMPO.CO, Kairo – Mesir telah memulai pemilihan presiden yang akan berlangsung selama dua hari, yakni 26-27 Mei 2014. Banyak yang memprediksi, Abdul Fattah el-Sisi, jenderal yang menggulingkan Presiden Mohamed Mursi pada Juli 2013 lalu, bakal jadi pemimpin Mesir (Baca: Pemilihan Umum, Mesir Kerahkan 182 Ribu Tentara). Ia akan bersaing dengan Hamdeen Sabahi, pemimpin dari sayap kiri.
BBC menyiarkan hari ini, Sisi berhasil menarik perhatian rakyat Mesir yang mendambakan stabilitas, setelah bertahun-tahun terjadi pergolakan politik di negara ini. Dalam kampanyenya, Sisi telah menjanjikan pengembangan pertanian, perumahan, pendidikan, daerah miskin, dan lapangan kerja. Sisi dikabarkan didukung oleh sejumlah pengusaha besar dan pemimpin partai politik.
Adapun Sabahi yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu sebelumnya lebih berusaha meraih suara kaum muda yang cenderung lebih percaya pada warga sipil dibandingkan dengan militer. Ia berjanji untuk memerangi korupsi dan mengedepankan hak-hak sipil.
Meski dua kandidat memiliki visi dan misi yang berbeda, keduanya sepakat untuk tidak akan melegalkan kembali Ikhwanul Muslimin yang gencar mendukung Mursi. Kelompok ini juga telah dinyatakan sebagai organisasi teroris. (Baca: Jadi Presiden Mesir, Sisi Janji Berangus Ikhwanul)
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Berita Lainnya
Jadi Bintang Porno, Remaja 19 Tahun Bunuh Diri
Protes Rambut Kemaluan di Makanan, KFC Pecat Staf
Putin dan Pangeran Charles Terlibat 'Perang' Kata