TEMPO.CO, Jakarta - Status darurat sipil yang berlaku di Thailand tak mengganggu penerbangan maskapai berbiaya rendah AirAsia Indonesia ke Negeri Gajah Putih itu. "Penerbangan kami normal, tidak ada pembatalan," kata Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny, saat dihubungi, Ahad, 25 Mei 2014.
Bagaimanapun, Audrey menyatakan bahwa setiap penumpang yang akan berkunjung ke Thailand akan diingatkan mengenai situasi yang berlangsung di sana. Dalam kondisi saat ini, sangat penting bagi wisatawan di Thailand untuk selalu membawa kartu identitas ke mana pun pergi. "Terutama untuk penumpang yang akan terbang dari Bangkok, kami ingatkan untuk ke bandara lebih dini sebagai antisipasi," ujarnya. (Baca: 45 Negara Keluarkan Travel Warning ke Thailand)
AirAsia memiliki rute penerbangan yang menghubungkan beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya ke Bangkok dan Phuket di Bangkok.
Rute Jakarta-Bangkok ada dua penerbangan sehari, sementara Jakarta-Phuket dilayani dengan tiga penerbangan dalam sepekan. Selain itu, rute Medan-Bangkok dan Surabaya-Bangkok masing-masing dilayani dengan satu penerbangan setiap harinya. (Baca: Lima Tip bagi Wisatawan di Tengah Kudeta Thailand)
Menurut Audrey, rute penerbangan Surabaya-Bangkok memang akan ditutup mulai 1 Juni mendatang. Namun itu bukan karena kondisi di Thailand. "Untuk efisiensi saja," ujarnya.
PINGIT ARIA
Terpopuler:
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Picu Kontroversi
BBM Subsidi di Timor Leste Laku Rp 10-15 Ribu
Selasa-Jumat, Hari 'Bebas Sapi' di Perbatasan