TEMPO.CO, Bangkok - Angkatan bersenjata Thailand menyatakan menahan 22 orang yang dituding akan melakukan aksi teror di Kota Khon Kaen di wilayah timur laut Thailand.
Menurut aparat, dari para tahanan juga disita sejumlah senjata, bahan peledak, granat, amunisi, dokumen pelatihan Sukarelawan Pengawal Nasional Demokrat, dan kartu identitas Front Bersatu untuk Demokrasi Menentang Diktator, Sabtu, 24 Mei 2014. (Baca: 45 Negara Keluarkan Travel Warning ke Thailand)
Menurut aparat, para tahanan yang terdiri dari 21 pria dan seorang perempuan tersebut, mengaku rencana aksi teror itu atas perintah kelompok garis keras Kaus Merah (pendukung Perdana Menteri yang dilengserkan lewat pengadilan konstitusi, Yingluck Shinawatra).
Wakil Komandan Angkatan Bersenjata wilayah Dua, Mayor Jenderal Thawat Plangsuk, mengatakan pemeriksaan lebih lanjut dilakukan terhadap sejumlah pemimpin Kaus Merah di Udon Thani, Nakhon Ratchasima, dan Kalasin. "Pemeriksaan ini untuk mencari tahu apakah mereka mengkoordinir perencanaan serangan teror di wilayah timur laut Thailand," kata Thawat seperti dikutip The Nation, Sabtu, 24 Mei 2014. (Baca: Militer Thailand Tahan Yingluck Shinawatra)
Dua puluh dua tersangka aksi teror ini ditangkap di apartemen Chonlapruek di distrik Muang, Khon Kaen. Saat itu mereka sedang mengadakan pertemuan dan digrebek, lalu ditangkap di tiga kamar berbeda. Mereka saat ini ditahan di satu tempat yang aman.
Menurut juru bicara Wakil Angkatan Bersenjata Thailand, Kolonel Vinthai Suvaree, hingga Sabtu, 24 Mei 2014, sudah 150 orang yang ditahan oleh Dewan Perdamaian Nasional dan Penjaga Ketertiban. (Baca: Foto Muncul di Internet, Jurnalis Thailand Dipecat)
THE NATION | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Instagram Terancam Diblokir di Iran
Dukung Prabowo, Ayu Azhari: Pilih yang Ganteng
KPAI: Kepala Sekolah JIS Terduga Pedofil