TEMPO.CO, Bangkok – Pemimpin kudeta militer Bangkok, Prayuth Chan-ocha, yang juga telah menunjuk dirinya sebagai Perdana Menteri Thailand, dilaporkan telah mengirim surat kepada Kerajaan Thailand pada Jumat, 23 Mei 2014.
Dikutip dari laman Bangkok Post, Jumat, 23 Mei 2014, sebuah surat telah dikirim ke Kantor Sekretaris Pribadi Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej. Dalam surat itu, Prayuth berusaha menjelaskan tentang perebutan kekuasaan yang kini terjadi di Negeri Gajah Putih tersebut.
Menurut Prayuth, surat ini dikirim untuk menghilangkan ketakutan bahwa istana akan terseret dalam konflik politik Thailand. Memang dalam kudeta sebelumnya, militer selalu beraudiensi dengan Raja Thailand mengenai hal ini.
Militer Thailand telah mengumumkan pengambilalihan pemerintahan pada Kamis, 22 Mei 2014 kemarin menyusul lengsernya Perdana Menteri Yingluck Shinawatra pada pekan lalu. Kudeta memungkinkan militer melakukan kontrol penuh atas pemerintahan Thailand. Sejumlah stasiun televisi telah dihentikan siarannya dan ratusan politikus juga ditangkap.
ANINGTIAS JATMIKA | BANGKOK POST
Terpopuler
Berkumis Mirip Hitler, Kucing Ini Disiksa
PBB Terapkan Sanksi pada Boko Haram
Militer Thailand Ancam Tutup Facebook dan Twitter