Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SEAPA Tolak Militer Thailand Bungkam Pers

image-gnews
Tentara Thailand menempati floby stasiun televisi Lembaga Penyiaran Nasional Thailand di Bangkok (20/5). Angkatan bersenjata Thailand menerapkan status darurat militer. REUTERS/Athit Perawongmetha
Tentara Thailand menempati floby stasiun televisi Lembaga Penyiaran Nasional Thailand di Bangkok (20/5). Angkatan bersenjata Thailand menerapkan status darurat militer. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.COBangkok - Aliansi Pers Asia Tenggara (SEAPA) menyatakan keprihatian yang mendalam atas pemberlakuan darurat sipil oleh Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand. Pemberlakuan darurat sipil yang secara khusus menyasar pada kemerdekaan berpendapat dan kemerdekaan pers. 

SEAPA dengan pernyataannya bertajuk “Mengapa Darurat Sipil Terutama Menekan Media?” pada Rabu, 21 Mei 2014 menjelaskan pemberlakuan darurat sipil menempatkan pemerintahan sipil berada dalam pengawasan yang tak terbatas oleh militer. Dengan begitu, hak-hak sipil yang dijamin oleh konstitusi telah ditiadakan. 

Menurut SEAPA, lima dari 12 perintah  yang diberlakukan oleh POMC sehubungan pemberlakuan darurat sipil secara langsung telah berdampak buruk pada kemerdekaan media dan kemerdekaan berpendapat. Perintah ini meliputi larangan penyebaran berita dan segala bentuk informasi seperti dokumen, foto, publikasi, dan siaran untuk semua jenis media. Larangan ini termasuk tidak menjual dan mempublikasikan isi pemberitaan. 
 
SEAPA kemudian mengutip beberapa poin dari  perintah POMC yang mencederai kemerdekaan media. Pada perintah nomor 9 disebutkan meniadakan kemerdekaan editorial, larangan media cetak dan radio untuk mewawancarai mantan pejabat pemerintah, akademisi dan tokoh masyarakat yang dianggap akan membingungkan masyarakat atau memprovokasi terjadinya kekerasan, dan segala hal yang bertentangan dengan hukum darurat sipil. 

Perintah nomor 8, POMC meminta para penyedia pelayanan jasa Internet (ISP) untuk menghentikan layanan bagi pengguna Internet dengan alasan untuk mencegah provokasi tindak kekerasan atau menentang POMC. Jika dilanggar, POCM akan memblokir ISP dan mengambil tindakan hukum bagi pelakunya. 

SEAPA mencatat, pada 20 Mei 2014 pukul 10 pagi, aparat militer telah dikerahkan ke kantor-kantor media dan memasuki ruang pemberitaan (newsroom) untuk memerintahkan penghentian pemberitaan media. POMC telah menutup 14 televisi kabel dan satelit yang menggunakan layanan satelit. Sejumlah stasiun radio juga telah dihentikan siarannya. 

Mencermati sejumlah perintah POMC terkait dengan pemberlakuan darurat sipil, SEAPA menegaskan penolakan terhadap pembungkaman kemerdekaan pers oleh militer Thailand. SEAPA meminta militer menghormati kemerdekaan sipil dan melindungi kemerdekaan media berdasarkan konstitusi pasal 45.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami menegaskan kembali setiap pembatasan hak-hak ini harus mematuhi konstitusi dan norma internasional mengenai kebutuhan, kekhususan, dan proporsionalitasnya.Tindakan harus dibatasi pada tujuan dari deklarasi itu, yakni mencegah kekerasan yang sporadis dan mencegah konfrontasi antara demonstran pendukung maupun anti pemerintah," kata SEAPA.
 
SEAPA juga mendesak penarikan pasukan militer dari kantor-kantor media dan segera mencabut perintah penghentian operasi media sehingga media dapat beroperasi kembali. Dan membiarkan masyarakat menggunakan media sebagai saluran mengekpresikan pendapat mereka. 

MARIA RITA HASUGIAN

Terpopuler:
Jupe Pengin Jadi Istri Prabowo
Jaksa Ini Beri Fasilitas Seks Kepada Terdakwa
KPK Incar Suryadharma Ali Sejak Januari Lalu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.