Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Indonesia-Georgia Punya Banyak Kesamaan  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Duta Besar Georgia untuk Indonesia Zurab Aleksidze bersama Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansjah Djani dalam Perayaan Hari Nasional Georgia di Jakarta (21/5) Tempo/Natalia Santi
Duta Besar Georgia untuk Indonesia Zurab Aleksidze bersama Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansjah Djani dalam Perayaan Hari Nasional Georgia di Jakarta (21/5) Tempo/Natalia Santi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Republik Georgia Zurab Alekside melihat negerinya memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia. Kesamaan yang langsung dilihat oleh Duta Besar pertama untuk Indonesia itu adalah keanekaragaman budaya, etnis, dan agama, namun hidup secara harmonis.

“Georgia meski jauh dari Indonesia, tetapi memiliki banyak persamaan. Kita sama-sama terdiri atas beragam budaya, etnis, dan agama,” kata Alekside kepada Tempo di sela-sela Perayaan Hari Nasional Georgia di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2014.

Di ibu kota Georgia, Tbilisi, orang bisa menemukan wilayah di mana terdapat sinagoge, masjid, gereja Katolik maupun Kristen.

“Banyak minoritas hidup harmonis, kami sangat toleran,” kata duta besar yang bertugas di Indonesia sejak 2012 itu.

Negerinya punya banyak tempat-tempat bersejarah, seperti gereja-gereja yang dibangun sejak 337 AD, juga biara-biara dari abad ke-6-7, serta gereja katedral sejak abad ke-11. Juga sejarah wine, minuman anggur yang terkenal di seluruh dunia, yang telah ada sejak abad ke-4. Sekitar empat juta turis mengunjungi Georgia setiap tahunnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Dian Triansjah Djani, mengatakan potensi negara-negara Eropa Timur dan Tengah sangat besar.

“Produk-produk manufaktur mereka sangat kompetitif,” kata mantan Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa itu. Trian menegaskan Indonesia tidak bisa mengesampingkan Eropa Timur dan Tengah di saat kita mengejar pasar yang belum tergali.

"Setiap negara punya potensi, untuk mengetahuinya kita harus meningkatkan people to people contact," kata Trian.

NATALIA SANTI


Terpopuler

Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Malaysia Hentikan Pembangunan Mercusuar di Tanjung Datu
Razia Parkir Liar, 'Keponakan' Jenderal Lolos
Jupe Pengin Jadi Istri Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Kecam Suriah Akui 2 Wilayah Separatis di Georgia

31 Mei 2018

Orang-orang melewati gedung Dewan Menteri Abkhazia di Sukhumi, ibukota dari wilayah Georgia yang memisahkan diri. Bangunan itu hancur dalam perang 1992-93 dengan Georgia.[Reuters]
Amerika Serikat Kecam Suriah Akui 2 Wilayah Separatis di Georgia

Amerika Serikat mengecam keputusan rezim Suriah karena mengakui dua wilayah yang memisahkan diri dari Georgia.


Dijual, Bunker Aman dari Ledakan Nuklir 20 Kiloton!

22 April 2017

Bunker bawah tanah mewah yang mampu menahan ledakan Nuklir 20 Kiloton. boredpanda.com
Dijual, Bunker Aman dari Ledakan Nuklir 20 Kiloton!

Ingin selamat dari ledakan nuklir, bunker ini jadi alternatif tempat tinggal aman dari ledakan nuklir sekuat 20 kiloton. Berminat?


Kota Paling Horor, Beruang dan Buaya Berkeliaran di Jalanan

14 Juni 2015

Seekor Beruang terlihat mencoba menaiki sebuah papan kayu saat diterjang Banjir Bandang di kota Tbilisi, Georgia, 14 Juni 2015. Banjir bandang tersebut juga telah menhancurkan sejumlah rumah dan jalan-jalan. (AP Photo)
Kota Paling Horor, Beruang dan Buaya Berkeliaran di Jalanan

Delapan orang meninggal dalam peristiwa banjir di Tbilisi, Georgia.


Di Chechnya, Devi Asmadiredja Kangen Bahasa Sunda  

30 Januari 2015

Khedi Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. Google.com
Di Chechnya, Devi Asmadiredja Kangen Bahasa Sunda  

Devi Asmadiredja mewarisi darah Sunda dari ayahnya.


Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI

29 Januari 2015

Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. BBC.COM
Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI

Devi Asmadiredja terdampar di pegunungan Chechnya dan Georgia.


Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya  

28 Januari 2015

Khedi Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. Google.com
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya  

Di pegunungan perbatasan Chechnya dan Georgia, Devi Asmadiredja membuat gubuk kecil untuk tempat tinggalnya.


Tengkorak Berusia 1,8 Juta Tahun Ditemukan  

19 Oktober 2013

Foto: stayfitbug.com
Tengkorak Berusia 1,8 Juta Tahun Ditemukan  

Tengkorak yang diramal bakal merevisi teori evolusi itu ditemukan di sisa-sisa sebuah kota di puncak bukit Georgia
.


Ibu Ini Awetkan Anaknya dengan Vodka

16 September 2013

Seorang ibu bernama Tsiuri Kvaratskhelia dan mayat anaknya, Joni Bakaradze yang telah diawetkan selama 18 tahun. Dailymail.co.uk
Ibu Ini Awetkan Anaknya dengan Vodka

Semula, keluarga Joni menginginkan untuk menguburkannya. Namun, rupanya Tsiuri tak menginginkan itu.


Pria Ini Menarik Truk 8 Ton dengan Telinga

30 November 2012

Lasha Pataraya menarik truk dengan kuping. rian.ru
Pria Ini Menarik Truk 8 Ton dengan Telinga

Lasha Pataraya berhasil menarik sebuah truk berbobot 8 ton dengan menggunakan seutas tali yang dikaitkan pada satu telinganya.


Perempuan Tertua di Dunia Meninggal

9 Oktober 2012

Antisa Khvichava. kuchipi.com
Perempuan Tertua di Dunia Meninggal

Rekor sebelumnya dipegang warga negara India, yang meninggal dalam usia 125 tahun.