TEMPO.CO, Tripoli – Anggota parlemen Libya terpaksa meninggalkan gedung parlemen setelah penyerang bersenjata berusaha menyerbu tempat tersebut dengan kendaraan lapis baja pada Minggu, 18 Mei 2014.
Menurut laporan BBC, beberapa saksi mata menuturkan penyerang adalah anak buah dari mantan pejuang pemberontak, Zintan Brigade. Namun, pasukan pendukung pensiunan Jenderal Khalifa Haftar juga mengklaim berada di balik serangan ini.
Untungnya saat serangan ini terjadi, sebagian besar gedung tengah kosong. Para pejabat telah diperingatkan untuk meninggalkan tempat tersebut. Hanya ada beberapa pejabat saja yang berada di sana. Setidaknya dua orang tewas dan 55 lainnya mengalami luka-luka.
Pemerintah pusat Libya sedang berjuang untuk mengendalikan kelompok-kelompok bersenjata, milisi, dan mantan brigade pemberontak. Sebagian besar dari mereka adalah kekuatan yang turut membantu menggulingkan Muammar Khadafi pada 2011. Sekarang mereka menolak untuk dilucuti senjatanya (baca: Bom Bunuh Diri di Markas Militer Libya, Dua Tewas).
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Apartemen 23 Lantai Roboh, Kim Jong-un Minta Maaf
Afrika Barat Sepakat Perang Melawan Boko Haram
Filipina Tangkap Pakar Bom Militan Abu Sayyaf