TEMPO.CO, Kairo - Bentrokan keras berlangsung pada Jumat, 16 Mei 2014, di dua universitas besar di Ibu Kota Kairo yang melibatkan mahasiswa dan petugas kepolisian.
Aksi pertama berlangsung di sekitar perguruan tinggi ternama, Universitas Al-Azhar. Di kampus itu, pendukung bekas Presiden Mohamed Mursi terlibat tawuran dengan polisi. Dalam aksi tersebut, mahasiswa melempari batu dan bom molotov ke arah polisi. Namun ulah mereka disambut dengan tembakan gas air mata petugas keamanan.
"Bentrokan itu pecah setelah mahasiswa melakukan unjuk rasa di dalam halaman masjid kampus," demikian tulis Al-Ahram Arabic News.
Kejadian serupa juga berlangsung di Universitas Kairo, melibatkan mahasiwa dan polisi yang menembakkan gas air mata. Tembakan polisi itu dibalas mahasiswa dengan lemparan batu dan benda keras lainnya.
Selain di kedua kampus tersebut, demonstrasi kelompok pro-Mursi berlangsung di Distrik Haram dan Omrania di Giza. "Namun aksi mereka sempat dicegah petugas yang hadir di sana," begitu tulis Al-Ahram.
Bentrokan di kampus antara mahasiswa dan petugas keamanan terjadi hampir setiap pekan sejak Mursi terguling oleh militer pada 3 Juli 2013. Kelompok-kelompok pendukung Mursi meminta kepada demonstran anti-pemerintah agar terus-menerus melanjutkan aksinya hingga pemilihan presiden pada 26-27 Mei 2014.
Al-Ikhwan Al-Muslimun, akar dari Mursi, akan menentang pemilihan presiden yang diikuti oleh dua kandidat, yakni bekas Panglima Angkatan Bersenjata Abdel Fattah el-Sisi, yang dikenal sebagai otak pelengseran Mursi, dan politikus sayap kiri Hamdeen Sabahi, salah seorang penentang utama Mursi sebelum dijatuhkan.
AHRAM.ONLINE | CHOIRUL
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler:
Indonesia Lawan Proteksionisme Eropa lewat Animasi
Cina Siap Lawan Vietnam di Laut Cina Selatan
Kapten Sewol Terancam Hukuman Mati