Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapten Sewol Terancam Hukuman Mati

image-gnews
Kapten kapal feri sewol, Lee Joon-seok sbelum menjalani pemeriksaan di Seoul (18/4). Lee juga gagal mengawal evakuasi para penumpang yang menyebabkan mereka cedera dan tewas. AP Photo/Yonhap
Kapten kapal feri sewol, Lee Joon-seok sbelum menjalani pemeriksaan di Seoul (18/4). Lee juga gagal mengawal evakuasi para penumpang yang menyebabkan mereka cedera dan tewas. AP Photo/Yonhap
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Kapten Lee Joon-seok bersama ahli mesin dan dua awak lain terancam menerima hukuman mati jika terbukti bersalah sebagai penyebab tenggelamnya feri Sewol bulan lalu. Jaksa Yang Joon-jin mengatakan tindakan Lee dan awak kapal sama saja seperti pembubuhan karena lalai menyelamatkan para penumpang.

"Kapten dan tiga awak didakwa dengan kasus pembubuhan karena mereka tidak meminta penumpang menggunakan fasilitas untuk menyelamatkan hidup seperti rakit, jaket pelampung, serta memberikan perintah untuk evakuasi," kata pihak kantor kejaksaan, seperti diberitakan oleh CNN, Jumat, 16 Mei 2014.

Jika tuduhan ini terbukti benar, Lee dan tiga awak feri Sewol itu akan menjadi rombongan pertama dari seluruh awak kapal yang telah ditahan yang dijatuhi hukuman mati. Adapun sebelas awak lain akan didakwa atas tuduhan mengabaikan dan melanggar tindakan keselamatan kapal.

Dari hasil penyelidikan, tujuh awak kapal, termasuk kapten Lee, adalah yang pertama meninggalkan feri Sewol tanpa memberikan instruksi keselamatan kepada 476 penumpang yang terjebak di dalam kapal yang mulai karam perlahan di perairan Jindo, Incheon. Penumpang malah diminta diam di tempat, padahal kapal sudah mulai miring.

Hingga saat ini, tim penyelamat telah menemukan 284 korban tewas, sementara 20 lainnya masih hilang. Pemerintah setempat telah memberikan penghormatan nasional kepada para korban yang kebanyakan adalah siswa SMA Danwon yang sedang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Jeju. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

RINDU P HESTYA | CNN

Berita Lain:

Sedang Memancing, Bocah 11 Tahun Dimakan Buaya 
Indonesia Lawan Proteksionisme Eropa lewat Animasi 
Demo Anti-Cina di Vietnam Telan Korban Jiwa  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tragedi Halloween Itaewon, Kepala Polisi Distrik Seoul Divonis 3 Tahun Penjara

10 hari lalu

Suasana sepi di Itaewon di dekat tempat perayaan Halloween mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang pada bulan Oktober. Foto dibuat pada 18 Desember 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Tragedi Halloween Itaewon, Kepala Polisi Distrik Seoul Divonis 3 Tahun Penjara

Lebih dari 150 orang tewas dalam insiden pada akhir pekan Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada 2022.


Halloween Itaewon Jadi Musibah Paling Mematikan Setelah Insiden Feri Sewol

31 Oktober 2022

Petugas mengevakuasi korban insiden perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Sedikitnya 151 orang tewas dalam insiden ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween menyerbu sebuah gang di Seoul. Yonhap via REUTERS
Halloween Itaewon Jadi Musibah Paling Mematikan Setelah Insiden Feri Sewol

Halloween Itaewon merupakan bencana paling mematikan di Korea Selatan sejak tenggelamnya kapal feri Sewol pada 2014 yang menewaskan 304 orang


Buronan Kapal Feri Sewol Akan Diekstradisi dari Amerika ke Korea Selatan

3 Juli 2021

Badan kapal feri Sewol yang berhasil diangkat di perairan lepas Jindo, Korea Selatan, 24 Maret 2017. News1 via REUTERS
Buronan Kapal Feri Sewol Akan Diekstradisi dari Amerika ke Korea Selatan

Hakim di Amerika Serikat menyebut buronan dari musibah kapal feri Sewol akan diekstradisi ke Korea Selatan. Proses ekstradisi sedang diupayakan.


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.